Monday, February 4, 2013

TOLKIEN – FATHER OF THE GEEKS



oleh Novia Stephani


Pas diskusi World Mythology di Kinokuniya PS Jumat lalu, penggagas Eorlingas Riri "Luthien" Rafiani sempat menyebut Tolkien sebagai bapaknya geek. Geek zaman sekarang mungkin bikin denah 3D Enterprise dengan cara nonton puluhan episode Star Trek ratusan kali, baca LOTR belasan kali supaya bisa bikin fanart atau fanfiction mirip seperti di buku, bikin kostum tokusatsu (semoga gak salah eja) sendiri dengan modal menjelajah internet cari pola/bahan/tips, buat diorama Asterix segede piring makan dan dicat cermat sekali supaya mirip komiknya, dll. Kegiatan yg banyak makan waktu, duit, tenaga, tanpa imbalan apa2 selain kepuasan pribadi.

Nah, buat Tolkien geeking out adalah ngutak-atik bahasa ciptaannya dan membayangkan seperti apa dunia di mana bahasa itu dipakai. Hobi Tolkien tentang bahasa begitu kuat, dan untungnya didukung profesinya sehingga dia bisa banyak ketemu orang dng minat yg sama. Beliau pernah bikin grup untuk membaca dan membahas karya sastra Nordic kuno seperti Kalevala, dll, yg mungkin sama seperti anak zaman sekarang ngumpul buat baca naskah lontar atau versi orisinal La Galigo.

Anyway...Tolkien bisa disebut bapaknya geek bukan hanya karena beliau sendiri geek abis, tapi karena karyanya membuka jalan untuk munculnya buku2 fantasi untuk pembaca dewasa. Sebelum LOTR buku2 yg ada tokoh dwarf, goblin dll biasanya ditujukan hanya untuk anak2. Tolkien membuka jalan untuk populernya buku2 swords and sorcery seperti Shannara, Game of Throne, dll.

LOTR juga menginspirasi lahirnya game2 yg menghadirkan tokoh elf, dwarf, orc, mage, dsb. Dan elf jangkung, ganteng/cantik, sakti ini idenya Tolkien murni, karena dulunya, zaman Shakespeare, kata elf itu dipakai buat menggambarkan makhluk pendek jelek, kayak Dobby the House Elf. Trus, Tolkien juga yg pertama kali memakai kata wight untuk roh jahat (wight ini ada di Barrow-downs di mana Frodo, Merry, Pippin, Sam nyaris mati kalo nggak ditolong Tom Bombadil). Sebelumnya wight itu hanya digunakan untuk menyebut barang biasa, nggak ada konotasi jahatnya. Thanks to Tolkien. Game developer punya villain lain buat musuh tokoh baiknya.

Jadi lain kali main game yg ada white wizard-nya, archer elf-nya, ato wight serem-nya, inget bahwa imajinasi Tolkien turut serta di situ.

No comments:

Post a Comment