Tuesday, January 29, 2013

SISTEM KEAGAMAAN & RITUAL DI MIDDLE-EARTH

oleh Novia Stephani


Ini juga oleh2 dari diskusi di Kinokuniya bareng temen2 Myth Lovers Jumat lalu.

Theologi dan pemujaan dewa-dewi sepertinya selalu ada dlm mitologi mana pun, dari Zeus cs-nya Yunani sampe Thor dkk di legenda Norse.

Di Middle-earth, seperti Poppy dan Dini udah rangkum dari Silmarillion (baca, ya, udah di-pin di grup ini kok), ada Eru yg satu, yg menciptakan dewa-dewi (atau seperti deskripsi Tolkien highest angelic beings) yg disebut Valar dan Valier. Masing2 Vala/Valie punya tugas dan kekuasaan. Ada Manwe penguasa angin dan udara, Varda penguasa bintang, Ulmo penguasa air, Yavanna penguasa tetumbuhan, Aule penguasa rekayasa/engineering dll. Bahkan ada Vala yg berubah jahat, yaitu Melkor.

Para Valar dibantu Maiar (yg Tolkien sebut lesser angelic being). Ada Maiar baik seperti Gandalf dan Radagast, Arien yg mengatur matahari dan Tilion yg mengatur bulan. Ada juga yg kena hasut dan jadi jahat kayak Sauron, Saruman, bahkan Balrog.

Tapi bagaimana sistem keagamaan di Middle-earth? Nggak seperti agama yg kita kenal, di Middle-earth nggak ada kuil/tempat ibadah, upacara/ritual religius, kitab suci, pimpinan agama/pendeta/imam. Para elf digambarkan kerap menyerukan nama Varda penguasa bintang saat kepepet butuh bantuan. Konon ini karena saat berada dekat Varda, Manwe bisa memandang lebih jauh, sementara saat di sisi Manwe, Varda bisa lebih jelas mendengar seruan minta tolong. Para elf yg sudah jatuh cinta pada bintang sejak dibangkitkan di Cuivienen biasa memanggil Varda dng nama Elbereth.

Saat Fellowship diserang Ringwraith di Sarn Gebir, Legolas sempat menyerukan Elbereth sebelum melepas anak panah menembak Fell Beast tunggangan Nazgul. Saat dikepung Ringwraith di Weathertop, Frodo sempat menyerang Nazgul dengan pedangnya sambil berteriak,"O Elbereth! Gilthoniel!" dan menurut Aragorn nama Elbereth ditakuti para Nazgul sehingga mungkin jadi salah satu alasan mereka ngacir. Juga, saat Frodo sudah tiba di tepi Bruinen dan dihampiri para Nazgul berkuda (kalo di buku kan Frodo nggak boncengan Arwen saat berkuda ke Rivendell) dan dia bersumpah, "By Elbereth and Luthien the Fair, you shall have neither the Ring nor me" (semoga gak salah kutip). Begitu pula waktu Sam nyaris putus asa di Cirith Ungol, tau2 dia mulai deklamasi "O Elbereth Gilthoniel! O menel palan-diriel...dst."

Ini menarik karena yg diseru justru Varda, bukan "O Eru Iluvatar!" ato "By Manwe Sulimo..." Selain itu kalo baca LOTR keliatan bahwa nama dewa-dewi ini nggak diumbar begitu aja. Waktu Merry kaget liat kamar mandi di Crickhollow banjir lantaran Pippin mandi heboh, dia nggak tereak, "Ya Eru, Pippin keringin plafonnya!" Dia cuma berseru "Lawks!"

Ini juga menarik karena berarti Frodo dan Sam, yg mungkin kenal budaya elf melalui Bilbo, juga menyerap kepercayaan mereka, sementara kepercayaan hobbit sendiri nggak pernah dibahas mendetail dan ritual yg mereka kenal semata2 ritual sosial, kayak kalo diundang makan harus membungkuk ke tuan rumah dan bilang terima kasih, kalau bikin kontrak mesti diteken tujuh hobbit dengan tinta merah, dan kalau ulang tahun harus bagi2 hadiah.

Bagaimana dengan ras manusia?

Setelah diringkusnya Melkor, klan manusia yg membantu para elf dan Valar mengalahkannya dihadiahi Pulau Numenor/Westernesse, yg letaknya antara Middle-earth dan Undying Land (Tol Eressea dan Valinor). Di sini bangsa Numenor dididik kaum elf hingga jadi mariner tangguh dan punya teknologi mumpuni (mereka yg nantinya bikin palantir dan bangun Minas Tirith dan Orthanc). Umur mereka juga jadi tiga sampe lima kali lebih panjang dari umur manusia biasa.

Selama ribuan tahun manusia Numenor melakukan upacara Erukyerme (memohon pada Eru), di awal tahun, Erulaitale (mengagungkan Eru) di tengah tahun dan Eruhantale (mensyukuri karunia Eru) di akhir tahun. Upacaranya sederhana, di puncak Meneltarma, raja Numenor kasih sesajen buah hasil panen pertama, disaksikan elang2 raksasa.

Tapi saat raja2 Numenor makin terobsesi manjangin umur dan menunda mati, apalagi saat Sauron mulai menghasut mereka untuk menuntut keabadian seperti para elf, upacara2 ini mulai ditinggalkan. Sauron malah bikin aliran sesat memuja Morgoth, bangun kuil di Numenor dan ngadain ritual necromancy, bikin asam hitam mengepul.

Setelah Ar-Pharazon raja Nuemnor yg kemakan hasutan Sauron nekat berlayar ke Valinor nunutu keabadian, Numenor ditenggelamin. Untung sebagian penduduknya, dipimpin Elndil dan anaknya Isildur dan Anarion sempet bawa kapal menyelamatkan diri ke Middle-earth dan membangun kerajaan Gondor dan Arnor.

Di zaman Frodo, sisa ritual manusia Numenor tinggal satu: sebelum makan berdiri dulu mengheningkan cipta menghadap ke Barat, ke arah Numenor yg tenggelam, dan Undying Land, seperti dilakukan Faramir dan pasukannya di Henneth Annun.

Kalo dwarf? Mereka nyebut Aule, pencipta ras dwarf, dng julukan Mahal. Tapi nggak ada info gimana teologi dan agama dwarf.

No comments:

Post a Comment