Friday, February 22, 2013

TENTANG NAZGÛL



Oleh Novia Stephani


Nazgûl (Black Speech/bahasa Mordor dari akar naz: cincin - gûl: hantu, mungkin masih terkait dengan -gul di Dol Guldur, black magic, sihir jahat) atau Úlairi (Quenya) adalah anak buah Sauron paling kuat dan berbahaya, terutama karena mereka sangat patuh pada tuannya dan sudah sama sekali tidak punya keinginan pribadi (bandingkan dengan Saruman, yang meski sudah membelot ke kubu Sauron masih punya ambisi pribadi menguasai cincin.)

Tiga di antara mereka adalah bangsawan petinggi Númenor. Dari sembilan Nazgûl , hanya satu yang diketahui namanya, Khamûl dari Easterling, tangan kanan Witch-king of Angmar.

Para manusia yang menerima cincin dari Sauron jadi penguasa, penyihir dan panglima yang hebat pada zamannya. Kemenangan, kejayaan dan harta melimpah mereka dapatkan. Kematian seakan tak bisa menyentuh mereka, tapi sebenarnya hidup mereka tidak bertambah. Jauh setelah mereka seharusnya mati tubuh mereka dipaksa terus bertahan. Bilbo menggambarkannya seperti mentega yang dioleskan ke terlalu banyak roti. Pada akhirnya badan kesembilan manusia itu memudar dan tidak terlihat lagi kecuali oleh pemegang The One Ring.

Meski dalam gelap mereka bisa melihat yang tidak tampak mata manusia, tapi seringkali yang mereka lihat sebenarnya ilusi yang dibuat Sauron untuk menipu mereka. Dan satu per satu, cepat atau lambat, tergantung kekuatan dan baik tidaknya niat mereka saat menerima cincin, mereka pun tunduk pada Sauron.

Di mata Nazgûl dunia tak berwarna dan kehadiran manusia hanya tampak seperti bayang2. Di bawah cahaya matahari, bahkan bayang- bayang ini pun samar atau hilang, sehingga Nazgûl lebih mengandalkan indera pencium. Dalam perjalanan ke Buckland Frodo sempat melihat Nazgûl yang merunduk ke tanah mengendus-endus mencari jejak, lalu mulai merayap ke arahnya. Juga setelah menyeberang ke Buckland dengan feri di Buckleberry, Sam sempat melihat Nazgûl mengendus-endus di dermaga seberang.

Nazgûl bisa bicara dalam bahasa Westron/Common Speech, bahasa manusia (dan hobbit) di Middle-earth. Di Hobbiton Nazgûl sempat menanyakan tentang "Baggins" pada Gaffer Gamgee, ayah Sam. Di Marish mereka juga sempat menginterogasi Farmer Maggot. Di Council of Elrond, Glóin melaporkan ada Nazgûl yang datang ke Erebor dan menawarkan cincin sakti kepada Raja Dáin Ironfoot sebagai imbalan untuk informasi tentang "halfling".

Tapi bunyi yang paling mengerikan dari Nazgûl adalah jeritannya yang digambarkan seperti suara kematian. Saat Minas Tirith dikepung, Pippin menyaksikan bagaimana efek jeritan Nazgûl pada tentara Gondor. Meski terbang tinggi tak terlihat dan terlalu jauh untuk ditembak lengkingan suara Nazgûl membuat bahkan tentara paling berani tiarap ketakutan. Yang masih berdiri cuma bisa mematung, senjatanya jatuh, dan mereka tidak lagi berpikir tentang perang, hanya tentang sembunyi, merayap dan mati.

Senjata utama Nazgûl sebenarnya bukan kekuatan fisik atau magis yang luar biasa, melainkan rasa takut yang mereka timbulkan, seperti efek pasukan arwah yang dipanggil Aragorn untuk menunaikan sumpah mereka membela Gondor. Dari jauh kehadiran Nazgûl sudah bisa dirasakan dan membangkitkan ketakutan luar biasa, dan kengerian ini bertahan bahkan setelah mereka lewat.

Di Council of Elrond, Boromir sempat cerita tentang serangan Mordor ke Osgiliath pertengahan tahun itu. Serbuan itu sebenarnya hanya kamuflase, supaya Nazgûl bisa menyeberangi Anduin dari Ithilien, lalu terus ke utara mencari "Baggins" dan "Shire" tanpa diketahui. Tapi bahkan saat itu, ketika Nazgûl dalam keadaan tidak tampak (tidak berkuda, tidak berjubah), kehadiran mereka membuat pasukan Mordor blingsatan dan tentara Gondor paling berani pun ketakutan.

Witch-king of Angmar, pimpinan Nazgûl , diberi Sauron kekuatan jahat tambahan ketika memimpin perang di Pelennor perang melawan Gondor, padang luas di depan Minas Tirith. Ketika alat pendobrak Mordor, Grond, tidak berhasil menjebol gerbang Minas Tirith, Witch-king memekikkan mantra dalam bahasa kuno, dan akhirnya, diiringi kilatan cahaya, pintu dari besi dan baja itu hancur.

Bagi Frodo sebagai Ring-bearer, Nazgûl lebih berbahaya lagi. Meski hanya bisa merasakan kehadiran manusia (dan hobbit) seperti bayang2, Nazgûl merasakan "panggilan" cincin Sauron yang berusaha kembali pada pemilik aslinya. Tiap kali berhadapan dengan Nazgûl Frodo merasakan keinginan yang nyaris tak terbendung untuk memakai cincin Sauron. Padahal dalam keadaan memakai cincin, bukan saja ia bisa melihat sosok asli Nazgûl , tapi ia pun tampak jelas di mata mereka. Serangan di Weathertop (Amon Sûl), di mana Frodo ditusuk dengan pedang Morgul bertujuan membuat Frodo jadi Ringwraith juga, supaya akhirnya bersedia menyerahkan cincin Sauron.


Kelemahan Nazgûl:

  • Cahaya matahari. Nazgûl melihat berbagai makhluk hanya sebagai bayang2, tapi itu pun kabur atau hilang sama sekali di bawah sinar matahari. Kaum Lossoth, penghuni negeri es Forochel di utara Angmar, percaya Witch-king bisa membekukan dan mencairkan es dengan semena2. Tapi mereka juga tahu bahwa kekuatan Witch-king melemah di musim panas, saat matahari bersinar lebih lama. Khamûl adalah Nazgûl yang paling sensitif melacak cincin Sauron, tapi juga yang paling lemah terhadap efek sinar matahari.
  • Sungai. Meski mereka tidak akan mati tenggelam, tapi kuda mereka bisa, dan Nazgûl tanpa tunggangan menurut Gandalf nyaris lumpuh. Di samping itu aliran sungai membuat mereka bingung karena mengurangi kemampuan mereka melacak.
  • Api. Sembilan Nazgûl mengepung Gandalf di Weathertop tiga hari sebelum Frodo tiba di sana. Mereka tidak melakukan apa2 sampai hari gelap. Setelah itu Gandalf melawan mereka semalam suntuk dengan api hingga Weathertop seperti menyala dengan badai halilintar yang terlihat oleh Frodo yang saat itu masih jauh dari sana. Menjelang pagi Gandalf lari dari Weathertop, diburu empat Nazgûl , hingga ketika Frodo cs tiba di sana, hanya lima yang menyerangnya.
  • Keberanian. Nazgûl terbiasa melihat musuh mereka lari ketakutan tanpa perlawanan saat mereka masih jauh. Dihadapkan dengan keberanian seperti Frodo di Weathertop, juga Aragorn di tempat yang sama meski hanya bersenjata obor, lalu Merry dan Eowyn di Pelennor membuat mereka kaget sesaat. Nazgûl yang datang ke rumah Frodo di Crickhollow juga kabur ketika nyaris dikeroyok hobbit setelah Fatty Bolger membangunkan warga Buckland.
  • Seruan Elbereth dan High Elf. Di Woody End, Frodo berhadapan dengan Nazgûl yang turun dari kuda, mengendus tanah dan pelan2 lalu merayap ke arahnya. Saat itu godaan memakai cincin Sauron sangat kuat. Tapi lalu terdengar nyanyian High Elf, rombongan Gildor Inglorion dalam perjalanan ke pelabuhan Grey Haven. Nazgûl yang mendekati Frodo langsung naik kuda dan pergi.
Di Weathertop saat dikepung Nazgûl, Frodo nekat menusuk Witch-king sambil berteriak, "O Elbereth! Gilthoniel!" dengan pedang yang didapat di Barrow-downs, meski hanya bisa merobek jubah Nazgûl . Frodo sendiri ditusuk di bahu dan kemudian tak sadar. Tapi menurut Aragorn justru teriakan "Elbereth" bisa mematikan bagi Nazgûl . Di Sungai Bruinen, setelah Frodo – yang menunggang Asfaloth-- tiba di seberang, Witch-king mengangkat tangannya dan Frodo merasa lidahnya kelu dan jantungnya memburu. Pedangnya patah dan jatuh ke tanah.
  • Pedang tertentu. Pedang Merry dan Pippin didapat setelah mereka diselamatkan Tom Bombadil dari cengkeraman Barrow-wight, penunggu makam pangeran Cardolan di Barrow-down. Pedang itu sebenarnya belati, bilahnya seperti daun dengan alur2 emas dan merah, sarung belatinya hitam dengan hiasan permata merah. Belati ini dibuat dengan teknologi Númenor dan dibalut mantra khusus yang menjadikannya sangat mematikan untuk tentara Mordor. Ketika Merry dan Pippin diculik, senjata mereka sempat dirampas orc, tapi lalu dibuang karena tuah di dalamnya. Pedang ini yang kemudian dipakai Merry menusuk Witch-king di medan Pelennor. 

"Dan hancurlah pedang Barrow-down, buah karya [keturunan] Westernesse. Tapi takdir ini akan menggembirakan pembuat pedang ini, yang menempanya dengan hati2 di Kerajaan Utara saat bangsa Dúnedain masih muda, dan musuh utama mereka adalah negeri kengerian Angmar dan penyihir yang jadi raja mereka. Tak ada pedang lain, meski dihunus tangan yang lebih kuat, yang bisa menorehkan luka yang demikian getir, merobek daging yang tak hidup, merusak mantra yang menyatukan urat2nya dengan pikirannya."
(The Return of The King: The Battle of The Pelennor Fields)

Setelah ditusuk Merry di belakang lutut, Witch-king tersungkur. Ayunan senjata yang diarahkan ke Éowyn melesat. Éowyn menikam Witch-king di antara mahkota dan kerah jubahnya, di mana hanya sorot matanya terlihat. Pedang Éowyn hancur berkeping2. Tapi mahkota Witch-king menggelinding jatuh, jubah dan baju zirahnya rontok ke tanah, kosong. Terdengar jeritan yang melesat ke udara.

Di Mordor, Frodo dan Sam melihat sebuah sosok bergerak sangat cepat dari barat, awalnya hanya titik hitam di celah cahaya di atas Ephel Dúath (Mountain of Shadow), lalu membesar dan menghujam seperti kilat ke awan gelap yang meliputi Mordor. Tapi jeritannya tidak lagi terdengar menakutkan, karena itu suara Witch-king membawa kabar buruk bagi Sauron.

Akhir riwayat Witch-king telah diramalkan oleh Glorfindel saat memukul mundur sang pimpinan Nazgûl dari Fornost, ibukota terakhir Arnor. Saat itu Glorfindel berkata, "...Far off yet his doom, and not by the hand of man will he fall."

(Lihat bagaimana Tolkien memilih kata "fall", jatuh, bukan "die", mati. Dan Witch-king akhirnya jatuh di tangan Eowyn (bukan "man" dalam arti lelaki, karena dia "woman", perempuan) dan Merry (bukan "man" dalam arti manusia, karena dia hobbit) tapi seperti Nazgûl lainnya, yang hancur terkena semburan meletusnya Mt Doom/Orodruin, ia binasa karena cincin Sauron akhirnya hancur, dan semua cincin yang ia kendalikan hilang kesaktiannya.)



Sumber: LOTR, Unfinished Tales, Silmarillion




Nazgul at the Ford of Bruinen by John Howe

Saturday, February 9, 2013

Sauron, Saruman, dan Morgoth



oleh Novia Stephani


Ini juga awalnya di thread Andhika Sahprianto. Berikut bagaimana Tolkien menggambarkan apa yg terjadi pada Morgoth, Sauron dan Saruman setelah mereka kalah:

Saruman

Setelah Isengard dikuasai ent, Saruman dan Wormtongue diusir. Mereka kemudian pergi ke Shire dan di sana sempat memimpin gerombolan preman dari Bree dan Dunland. Setelah hobbit memberontak dan Saruman kembali kalah, ia justru mati di tangan Grima Wormtongue. Dan ini yg terjadi setelah Saruman digorok oleh Grima:

"...di sekeliling tubuh Saruman berkumpul kabut kelabu yg naik perlahan hingga tinggi sekali seperti asap kebakaran, menjulang di atas [Bag End] Hill seperti sosok pucat berselubung. Sesaat sosok itu tak bergerak, menghadap ke Barat, tapi dari Barat datang angin dingin, dan kabut itu meliuk dan diiringi desahan terurai dan hilang tak bersisa."

(LOTR Return of The King: The Scouring of The Shire)

Ini sepertinya isyarat bahwa meski Saruman adalah Istar, wizard, yg dikirim para Valar dari Valinor di Barat, mereka tidak mengizinkannya kembali. Ini seperti ditegaskan dng hembusan angin dingin itu, karena Manwe adalah Vala penguasa angin dan udara.

--

Sauron

Setelah pasukan Sauron kalah di medan Pelennor oleh koalisi Gondor, Rohan, dan Dol Amroth, para pimpinan rapat menentukan apa yg akan dilakukan selanjutnya. Rapat ini digelar di tenda Aragorn di luar Minas Tirith, dan dihadiri Aragorn, Gandalf, Eomer, Imrahil dan Elladan dan Elrohir putra Elrond.

Menurut Gandalf: "...Jika [cincin] dihancurkan, [Sauron] akan jatuh, dan ia akan jatuh begitu jauh hingga tak ada yg akan bisa meramalkan kebangkitannya lagi. Karena ia kehilangan sebagian besar tenaganya yg dulunya asli miliknya sendiri, dan segala sesuatu yg dibuat atau diawali dng kekuatan itu akan ambruk, dan ia akan cacat selamanya, jadi roh kejahatan yg menggerogoti dirinya sendiri dalam kegelapan, tapi tak bisa tumbuh atau mengambil wujud...." (LOTR ROTK: The Last Debate)

Dan setelah cincin dihancurkan, ini yg terjadi:

"...bayang2 yg membentuk gelap besar, hitam berlatar belakang awan, membumbung, tak tembus pandang, bermahkota kilat, memenuhi langit. Sosok raksasa itu menjulang di atas bumi dan terulur ke arah [pasukan Lords of The West] seperti tangan yg mengancam, menakutkan, tapi tanpa daya, karena saat sosok itu terulur di atas mereka, angin kencang menerpanya dan membawanya pergi...."(LOTR ROTK: The Field of Cormallen)

Pergi ke mana? Mungkin ke mana pun Saruman akhirnya dibawa, alam baka bagi Maiar2 pembangkang.

--

Morgoth 

Kekuasaan Morgoth di Middle-earth berakhir ketika para Valar, didampingi Eldar (elf yg bermukim di Undying Land) menggempur bentengnya. Setelah naga Ancalagon the Black dikalahkan Earendil dan elang2 raksasa, tubuhnya jatuh menimpa tiga menara Thangorodrim, gerbang benteng Morgoth, hingga hancur. Morgoth, kini seorang diri, ketakutan dan lari ke dalam bentengnya, Angband. Ketika akhirnya ditemukan para Valar, ia sempat memohon ampun, tapi kedua kakinya ditebas, dan ia jatuh. Mahkota besinya dilepas dan dibuat jadi kalung leher, ia dirantai dng Angainor, rantai yg dulu pernah ia pakai, dan kepalanya ditundukkan ke lututnya.

Morgoth lalu dibawa ke Door of Night. Pintu ini terletak di dinding yg membatasi dunia nyata, dunia yg kita huni, memisahkannya dari kehampaan di luarnya, di mana waktu, ruang, materi tidak ada. Kekosongan ini disebut Timeless Void, di luar semesta. Ke sanalah Morgoth dibawa dan dibuang.

Dalam draft awal yg dimuat di History of Middle-earth (HoME) Vol I:The Book of Lost Tales I, disebutkan bahwa belenggu Morgoth dibuat dari alloy/logam campuran bernama tilkal, yg dibuat oleh Vala Aule. Tilkal dibuat dari campuran tembaga, perak, timah, timbal, besi dan emas dan bisa berkilau hijau atau merah.

Dari tilkal dibuat sepasang borgol yg disebut Vorotemnar (yg mengikat selamanya) dan belenggu kaki yg disebut Ilterendi (tak bisa dikikir dan tak bisa dibelah). Nama rantainya Angainor berarti Sang Penindas dan sangat berat hingga Tulkas pun kesulitan membawanya. Ketika dipakaikan ke Morgoth, tilkal di belenggunya bercahaya merah.

Tambahan (Komentar oleh: Aruga Perbawa Rizki, Gading Datu, Novia Stephani dan Poppy D Kartadikaria)

Timeless Void.. serem juga.. ternyata masih banyak tempat ajaib di Middle Earth ya

Timeless Void bukan di Middle-earth, tapi di luarnya. Ibarat Middle-earth snowglobe, Void itu di luar snowglobe-nya.

Bentuk ME flat/round ini dibahas sama Karen Wyn Fonstad di bukunya: Atlas of ME. Ada referensi yg menyatakan dulu Arda itu datar di Silmarillion: "At the time of the fall of Numenor, Valinor was removed from Arda; then the world was made round, although those permitted could still find the straight road to Valinor." Di HoME The Shaping of ME ada peta dan diagram yg mengonfirmasi ini. Jadi, bisa kita anggap (meski Tolkien nggak secara eksplisit menyatakannya) bahwa sebelum Numenor kelelep, Arda datar. Setelah itu Valinor dipisahkan ke luar Arda, meski kaum elf dan 'tamu' mereka masih bisa berlayar lurus menuju Valinor atas restu Valar.

Timeless Void (Kuma) dikatakan berada di luar Arda, barangkali bisa kita asumsikan mirip angkasa luar/space, karena yg mengelilingi Arda disebut Vista (inner air) dan Ilmen (place of light, middle air) yg menurut gue itu lapisan atmosfer. Jadi, kalo manusia berlayar mengitari Arda, mereka tetep nggak bakal nemu Valinor, karena cuma yg dikasih kartu pass yg bisa nemuin pulau pemukiman Valar tersebut. Jadi, setelah Akallabeth, Valinor dipindahin ke 'dimensi lain'.

Thursday, February 7, 2013

The Sundering of the Elves



oleh Poppy D. Kartadikaria



Sundering of the Elves by J.R.R. Tolkien
Ada berapa jenis elf yang menempati Middle-earth? Sebetulnya elf hanya terdiri dari satu jenis pada permulaan zaman. Namun kejadian yang mengharuskan mereka berangkat ke Blessed Realm (Aman) membuat mereka terbagi menjadi beberapa kelompok.

Quendi (elves) diciptakan oleh Eru dan mereka pertama kali dibangunkan di Cuiviénen. Karena saat itu Melkor telah membangun markas gelapnya di Utumno dan Angband untuk memusnahkan segala makhluk ciptaan Eru, maka para Valar meminta mereka untuk pindah ke Aman, untuk tinggal dalam lindungan cahaya Two Trees of Valinor, karena di Middle-earth belum diciptakan bulan dan matahari, hanya ada cahaya bintang samar-samar. Dipilih tiga pemimpin elf untuk menjadi ambasador dan yang pertama kali bertandang ke Aman: Ingwë, Finwë dan Elwë. Kemudian ketiga elf ini meyakinkan anak buah mereka untuk ikut pindah ke Aman.

Namun ada sekelompok elf yang menolak pergi ke Aman, merasa tinggal dibawah naungan bintang lebih baik daripada perjalanan panjang dan melelahkan menuju suatu tempat yang belum jelas. Mereka disebut The Avari.

Maka dibentuklah tiga kelompok yang berangkat menuju Aman:

  • The Vanyar (dengan raja mereka Ingwë, yang kemudian menjadi raja elf tertinggi), 
  • The Noldor (dengan raja mereka Finwë) dan 
  • The Teleri (dengan raja-raja mereka Elwë dan Olwë karena kelompok ini yang terbesar jumlahnya). 
Ketiga kelompok yang melakukan perjalanan panjang ke Aman ini disebut The Eldar.

The Vanyar, The Noldor dan sebagian dari The Teleri yang tiba di Aman disebut Calaquendi (Elves of the Light). Namun sebagian kaum Teleri tidak sampai ke Aman, dan mereka bersama-sama kaum Avari disebut Moriquendi atau The Elves of Darkness karena mereka tak pernah melihat cahaya Two Trees of Valinor. Kaum Teleri yang tertinggal ini tinggal di Beleriand setelah menempuh setengah jalan menuju Aman. Namun mereka tetap mengidamkan tinggal di Aman.

Sebagian dari kaum Teleri ini tertinggal karena Elwë, raja mereka, sempat menghilang beberapa lama karena bertemu dengan sang Maia Melian dan jatuh cinta padanya. Kemudian ia memutuskan untuk tetap tinggal di Middle-earth meskipun ia dianggap salah seorang Calaquendi karena pernah melihat Two Trees of Valinor. Tapi kaum Teleri yang dipimpin Olwë sebagian berhasil tiba di Aman, meskipun akhirnya ada juga yang memutuskan untuk menetap di pinggir laut (disebut kaum Falathrim) dan menguasai seni perkapalan. Pemimpin mereka adalah Círdan the Shipwright.

Sebagian kaum Teleri yang tertinggal di Middle-earth adalah kaum Sindar (yang tinggal di daratan Beleriand), kaum Nandor (yang tinggal di sebelah timur Misty Mountains) dan kaum Laiquendi (Green elves of Ossiriand) yang merupakan sebagian dari kaum Nandor yang kemudian memasuki daerah Beleriand. Ketiga kaum ini disebut Úmanyar, yaitu kelompok Eldar yang tak pernah sampai ke Aman. Maka merekapun termasuk dalam kaum Moriquendi.

Bingung? Akhirnya sih nggak juga. Tapi inilah awal mula pengelompokkan elf yang kemudian semakin meluas karena kaum Noldor akhirnya kembali ke Middle-earth untuk memerangi Melkor yang mencuri The Silmarils. Dan mereka menempati beberapa daerah Middle-earth sebagai daerah kekuasaan, terdiri dari banyak kaum dan banyak raja.

Quendi: semua kaum elf yang pertama kali dibangkitkan di Cuivienen di first age.

Eldar: kaum Quendi yang menuruti perintah para Valar untuk tinggal di Valinor. Eldar terdiri dari tiga kaum: Vanyar, Noldor dan Teleri.

Avari: kaum Quendi yang menolak pergi ke Valinor.

Calaquendi (elves of the light): kaum Quendi yang tiba di Valinor.

Moriquendi (elves of darkness): kaum Quendi yang tidak pergi ke Valinor, termasuk sebagian kaum Teleri yang tertinggal di Beleriand.

Sindar: sebagian kaum Teleri yang tertinggal di Beleriand.

Nandor: sebagian kaum Teleri yang tinggal di timur Misty Mountains.

Laiquendi: green elves of Ossiriand.

Umanyar: kaum Quendi yang berangkat menuju Valinor tapi tak pernah tiba di sana, maka mereka juga termasuk kaum Moriquendi.

====================

Komentar:

Emily Happywise Whoooohhh lama2 jadi banyak yaaaa (*A*)

Theresia Widyaningtyas Aku baca bagian ini bolak balik , balik bolak , sampe d catet , d ringkes @.@ , bikin corat coret dr awal lg .... Baru bisa mudheng @,@

Mochammad Yusuf Apriyadi Klo boleh tahu, Legolas, Haldir, Gil-galad, Elrond, dan Galadriel itu termasuk elf mana aja?

Emily Happywise Aku di simmarilion baru sampe ke Elwe dan Melian

Poppy D Kartadikaria Nenek moyangnya Legolas itu Teleri Moriquendi. Elrond lahir di ME maka dia termasuk Moriquendi. Gil-galad dan Galadriel itu Calaquendi, sementara Haldir kayaknya nggak disebutin dia keturunannya siapa. Mugkin juga awalnya dia udah jadi pengawal Celeborn, jadi dia Moriquendi.

Emily Happywise ah.. baru mau jawab ehehehe ^^"

Kania Anggraeni Gw baca di Unfinished Tales (bagian Sindarin Princes of Silvan Elves) katanya Thranduil itu Sindarin Elf, yg setelah Doriath jatuh pada mencar2, nemu sekelompok Silvan Elves. Berhubung lebih "priyayi", jadilah dia raja di Mirkwood. Jd Legolas itu Sindarin dari pihak bapaknya, tp gak jelas sih ibunya Sindarin jg ato Silvan Elf "pribumi" di Mirkwood. *eh, tapi mari kita nyontek buku lagi, takut salah*

Ifnur Hikmah nah klo silvan itu masuk kelompok mana?

Poppy D Kartadikaria Silvan itu kaum Avari (CMIIW Kania Anggraeni)

Victor Prahara Silvan elves (Nandor) termasuk ke teleri tapi yang gak mau nyebrang ke barat misty mountain. yang akhirnya nyasar kemana tau..

Poppy D Kartadikaria Oya bener, mereka yg detour dari jalan, wkwkwk.

Novia Stephani Ah, thanks for this! Masih pabalieut soal quendi2 ini. Pas baca Beren dan Laiquendi nyegat dwarf yg kabur bawa Nauglamir setelah ngebunuh Thingol sempet kepikir Laiquendi teh nu mana deui? Tapi trus males nyari tau LOL.

Poppy D Kartadikaria Hahaha, sama gue juga kudu nyontek kalo disebut para Quendi itu Puyeng 7 keliling klasifikasinya.

Rizka Hasnita Elrond itu trmsk Silvan bukan ya?

Poppy D Kartadikaria Elrond itu harusnya Sindar, karena Thingol kan kakek buyutnya.

Detha Dhey nah..ini

Victor Prahara Elrond itu dari bokap nya Elf Noldor, dari segi nyokap Sindar(Teleri) tapi berhubung doi gak pernah ngeliat cahaya 2 pohon sakti di valinor (Talperion & Laurelin) mungkin termasuk Moriquendi. tapi nenek si Elrond dari pihak bokap (Idril) kayaknya pernah liat 2 cahaya pohon degh.

Poppy D Kartadikaria Lah kakek buyutnya, Thingol, juga pernah 'riset lokasi' ke Valinor, wkwkwk.

Victor Prahara iya juga sih... yah pokoke si ELrond itu elf blasteran..

TENTANG HOBBIT



Oleh Lady Arwen (Poppy Kartadikaria)




Hobbits by Inger Edelfeldt
Ini dari manuskrip kronologis kejadian di Third Age yang disusun Christoper Tolkien di History of Middle-earth Vol. 12: The Peoples of Middle-earth

Sekitar tahun 1000 Third Age, disebut pertama kali tentang Periannath yang sebelumnya tidak pernah tercatat dalam sejarah elf dan manusia. Mereka adalah orang kecil yang aneh, disebut Halfling oleh Manusia [ada catatan yang menyebutkan "mereka mungkin cabang ras manusia" tapi kemudian dicoret oleh Tolkien] tapi menyebut diri sendiri (belakangan, setelah menetap di Eriador) sebagai Hobbit. Diperkirakan mereka sudah lama menempati Greenwood the Great atau dekat perbatasan baratnya, dan di lembah sungai Anduin. Tapi pada masa ini mereka mulai bergerak ke barat menyeberangi Misty Mountains menuju Eriador. Dikatakan mereka pindah dari pemukiman awal karena kaum Manusia sudah begitu banyak di sana; dan karena ada bayangan menakutkan yang mulai melebar di Greenwood, hutan menjadi gelap, dan kemudian disebut Mirkwood, karena ada spirit jahat bercokol di sana. Klan Hobbit pertama yang mencapai Eriador adalah klan Harfoots.


Tahun 1150 TA, klan Fallohides menyeberangi Eriador dari utara sepanjang sungai Hoarwell. Sekitar saat yang sama, klan Stoor (ini klan-nya Smeagol/Gollum) datang dari Redhorn Pass dan bergerak ke selatan ke arah Dunland.

Tahun 1300 TA, kaum Periannath yang sudah ada di barat bergerak semakin ke barat dari Amon Sûl (Weathertop) dan mulai membangun pemukiman2 kecil di antara manusia yang tersisa dari North-kingdom. Pemukiman utama mereka ada di Bukit Bree.

Tahun 1400-an, akibat perselisihan dan iklim tidak bersahabat di sebelah timur Eriador, klan Stoor kembali ke Wilderland dan bermukim di sebelah sungai Gladden yang berhilir ke Anduin. Mereka menjadi orang-orang sungai, nelayan dan pengguna sampan. Sebagian klan Stoor bergerak ke utara dan barat, bergabung dengan Harfoots dan Fallohides.

Tahun 1601 TA (tahun pertama Shire Reckoning) rombongan Periannath bermigrasi dari Bree ke arah barat, menyeberangi sungai Baranduin (Brandywine), menuju daerah kekuasaan Raja Arnor, di mana tadinya banyak terdapat peternakan kaya, tapi sekarang sudah terbengkalai. Maka Raja Argeleb II mengizinkan kaum Periannath bermukim di sana, karena mereka adalah petani yang andal. Mereka menjadi rakyat Arnor tapi diberikan kebebasan untuk dipimpin kepala suku sendiri. Negeri Periannath/Halfling ini disebut The Shire. Penanggalan Shire-reckoning dimulai saat mereka menyeberangi Baranduin pada tahun ini.

Dan ini ada referensi tentang The Hobbit, dari History of ME 6: The Return of the Shadow.

Di surat kepada Christopher Bretherton (Juli 1964) Tolkien mengungkapkan bahwa pada saat The Hobbit terbit (1937) tulisannya tentang legenda Elder Days sudah koheren. Buku The Hobbit tadinya sama sekali nggak berhubungan sama legenda Elder Days ini, kisah The Hobbit tadinya hanya dongeng sebelum tidur untuk anak-anaknya. The Hobbit tidak berhubungan dengan mitologi ciptaan Tolkien, tapi belakangan Tolkien memasukkannya ke dalam konstruksi mitologi besar ini. Satu hal yang paling jelas dalam The Hobbit yang bisa disambungkan dengan mitologi Elder Days adalah cincin ajaib Bilbo. Untuk menjadi bagian dalam sebuah mitologi besar, The Hobbit harus punya elemen yang sangat penting. Kemudian Tolkien menyambungkannya dengan Necromancer (yang tadinya diniatkan hanya sebagai alasan Gandalf untuk meninggalkan rombongan Thorin). Dimasukkannya Elrond dalam The Hobbit (ingat, Elrond udah nongol dalam konstruksi besar mitologi Tolkien) hanyalah kecelakaan, karena Tolkien lama-lama kehabisan nama untuk karkter baru, wkwkwk.

Jelasnya, Tolkien pernah menulis surat kepada G.E. Selby (Desember 1937): "I don't much approve of The Hobbit myself, preferring my own mythology (which just touch on) with its consistent nomenclature---Elrond, Gondolin, and Esgaroth have escaped out of it---and organized history, to this rabble of Eddaic-named dwarves out of Voluspa, newfangled hobbits and gollums (invented in an idle hour) and Anglo-Saxon runes."

Jadi, memang hobbit dimasukkan ke dalam sejarah evolusi ME karena The Hobbit sudah terbit, dan sequel-nya diminta. Kemudian LOTR ditulis dan hobbit DITARIK ke dalam ME dan mengubah sejarah mitologi yang sedang dikerjakan, padahal di tahun 1937 hobbit belum kepikir punya peran dalam mitologi ME.

Dan memang seperti kata Prof Illy, nggak ada penjelasan kapan Hobbit 'dibangunkan' Eru di ME. Tahun 1000 TA adalah pertama kalinya elf dan manusia 'ngeh' ada makhluk imyut dan lutu ini. Barangkali ini juga pertimbangan Gandalf dalam menyertai Bilbo dalam misi ke Erebor, karena bahkan nongolnya aja Hobbit tuh nggak ketauan. Inget kan, di buku The Hobbit, Smaug mengendus Bilbo dan nggak tau Bilbo itu makhluk apaan. Itu jadi keuntungan Thorin and co karena Smaug nggak langsung nyaplok Bilbo (meski emang The One Ring membantu Bilbo jadi invisible, tapi kan Gandalf tidak memperhitungkan One Ring dalam misi ini) dan malah main tebak-tebakan dulu karena Smaug penasaran berat.

Barangkali Valar pun nggak dikasih tahu Eru nongolin hobbit belakangan, supaya hobbit tetap tersembunyi dan low profile dan bisa dijadikan senjata pamungkas dalam melawan Sauron nanti, karena kesannya ras ini gak bisa ngapa-ngapain. Eru juga membuat hobbit paling One Ring-proof, terbukti dari sekian lamanya Bilbo pegang cincin itu dan Frodo baru terpengaruh ketika sampe ke tempat cincin dibuat. Isildur sempat terpengaruh langsung tapi kemudian (karena takut dan tahu betul dari mana asal cincin itu) dia nggak berani pake lagi sampai ketemu ajal di Gladden Fields. Gollum dan Bilbo nggak tau dari mana dan milik siapa cincin itu tapi kesederhanaan karakter hobbit membuat mereka menganggap cincin itu 'mainan' dan harta karun berharga untuk mereka simpan sendiri, bukan jadi menimbulkan hasrat menguasai dunia.

Karakter hobbit memberi kesan 'balance' pada dunia di ME karena sementara ras-ras lain menunjukkan kegagahan dan keandalan berperang dan membangun benteng, hobbit mahir sekali berkebun dan beternak. Longbottom Leaf aja sampe diekspor ke mana2 :) Dan karena kesederhanaan dan keluguan mereka, kaum elf sangat sayang dan protektif terhadap mereka.


Sumber:
- History of Middle-earth Vol. 12: The Peoples of Middle-earth
- History of Middle-earth Vol. 6: The Return of the Shadow

Wednesday, February 6, 2013

TENTANG ORC



Oleh Prof. Illyria (Novia Stephani)




Orcs by John Howe
Diskusi tentang orc dan apakah mereka juga hidup abadi seperti elf, kalau mereka memang berasal dari elf, bikin aku penasaran juga dan jadi baca-baca tentang orc (not a happy reading topic).

Ternyata asal usul orc ini salah satu yang merepotkan buat Tolkien, berkali-kali berubah supaya sinkron dengan keseluruhan konsep Middle-earth yang beliau miliki. Di naskah paling awal yang memuat keberadaan mereka "The Fall of Gondolin" yang ditulis sebelum 1920an dan dimuat di History of Middle-earth Vol II: The Book of Lost Tales 2, orc diciptakan Melkor dengan panas perut bumi dan lender-lendir batu (mungkin ini menginspirasi Peter Jackson pas menggambarkan terjadinya uruk-hai di Isengard). Mereka digambarkan berhati batu, buruk rupa, tidak pernah tersenyum, kalau tertawa suaranya seperti logam beradu.

Gagasan ini berubah-ubah terus, sampai ke konsep yang akhirnya dimuat Christopher Tolkien di Silmarillion, bahwa menurut tokoh-tokoh bijak di Eressëa, orc adalah kaum elf yang tertangkap dan dikurung di benteng Melkor, dan dengan kejam disiksa dan akhirnya berubah rupa dan tabiat, jadi olok-olok/parodi atas elf ciptaan Eru.

Tapi setelah naskah itu, rupanya Tolkien masih terus berubah pikiran tentang asal usul orc. Naskah-naskah yang melulu menyoal hal ini dimuat di History of Middle-earth Vol. X: Morgoth's Ring.

Masalahnya jika orc ini berasal dari elf, mereka tetap immortal dan kalaupun mati, arwahnya akan menghadap Mandos juga. Dan kalau elf yang dimanipulasi ini punya keturunan, keturunannya pun akan bersosok elf, karena siksaan dan mutilasi yang dialami orangtuanya kan bukan genetik.

Di sisi lain, sudah jelas bahwa Valar tidak punya kemampuan menciptakan makhluk hidup yang independen, bisa berpikir sendiri. Aulë ditegur keras oleh Eru karena menciptakan dwarf, yang awalnya juga tidak bisa bergerak dan berpikir sendiri, kecuali diperintah Aulë (kayak wayang, hanya bisa beraksi kalau digerakkan dalang). Jadi mustahil Melkor menciptakan orc sendiri--meski jahat dan jelek, orc bisa berpikir sendiri. Melkor pasti memanipulasi makhluk yang sudah ada untuk membuat orc.

Frodo sempat bilang ke Sam saat di Tower of Cirith Ungol bahwa yang membiakkan orc hanya bisa meniru untuk mengejek, tidak bisa membuat sendiri, apalagi makhluk yang benar-benar baru. "I don't think it gave life to the orcs, it only ruined them and twisted them."

Tapi kalau begitu, orc ini dimanipulasi dari apa? Dari manusia? Kalau begitu kenapa di Middle-earth sudah banyak orc saat Melkor kembali membawa silmaril yang ia curi dari Fëanor? Padahal saat itu manusia belum ada, karena mereka baru dibangkitkan di Hildorien setelah terciptanya matahari, yaitu setelah Melkor kembali menduduki bentengnya di Utumno. Tapi di sisi lain, di LOTR kita bisa lihat bahwa manusia yang lama kena pengaruh jahat bisa berkelakuan seperti orc, misalnya orang-orang Dunland yang mendukung Saruman. Jadi manusia memang punya potensi dirusak jadi orc.

Dari sini Tolkien menulis bahwa mungkin Sauron, tangan kanan Melkor, yang melipatgandakan jumlah orc di Middle-earth selama Melkor dipenjara oleh para Valar. Tolkien menggambarkan Sauron lebih tenang, lebih penuh perhitungan dari Melkor. Melkor hanya ingin mengolok-olok, merusak ciptaan Eru, tapi Sauron melihat potensi orc sebagai pasukan yang bisa membantunya berkuasa. Tapi sekali lagi bahan awalnya apa?

Dalam pembahasan soal asal kata orc, Tolkien bilang bahwa awalnya kata itu digunakan elf untuk menggambarkan segala yang mengerikan. Melkor berhasil menghasut dan menjadikan banyak maia sebagai anak buahnya, mulai dari yang cukup tinggi kecakapan dan kecerdasannya seperti Sauron, sampai yang mental preman tukang pukul seperti Balrog. Apakah mungkin ada maia rendahan yang jadi asal muasal orc, atau paling tidak yang pertama-tama melatih pasukan orc (karena mereka penuh kebencian, benci sama tuan mereka dan satu sama lain, mereka hanya bisa bersatu kalau diarahkan menyerang musuh yang sama). Maia bisa mengambil bentuk apa saja, dari manusia sampai monster. Jadi mungkinkah orc pertama yang dilihat elf di ME sebetulnya adalah maia kelas teri suruhan Melkor?

Masih banyak teori lain yang sempat di-draft Tolkien. (Chris Tolkien menggambarkan ayahnya suka berpikir dengan bolpoin, artinya proses berpikirnya langsung ditulis, tidak ditunggu sampai matang dulu. Baru setelah ditulis dipilah, dikoreksi, dst. Kalau ada ide lain ya ditulis lagi.) Ada teori bahwa orc bermula dari binatang. Karena itu mereka tidak punya bahasa, hanya bisa membeo, comot sana sini dari bahasa makhluk lain sampai Sauron menciptakan Black Speech untuk mereka.

Yang pasti di akhir 1950-an, pemikiran-pemikiran ini, (dan yang lain juga sih) sempat membuat Tolkien merevisi konsepnya tentang penciptaan semesta dan seisinya, jadi beda dengan yang akhirnya dijelaskan di Silmarillion.

Di HoME X: Morgoth's Ring dijelaskan bahwa dalam tulisan berjudul "Annals of Aman" (diduga ditulis 1958), setelah paragraf tentang asal usul orc mirip seperti yang dimuat di Silmarillion, Tolkien menulis: "Alter this. Orcs are not Elvish"

OK, jadi kesimpulannya bagaimana, dan bagaimana semua ini bisa kita pahami dengan konteks seperti yang ada dlm Silmarillion. Pikiranku sih begini:

1. Intinya adalah Melkor tidak menciptakan orc sendiri. Ia hanya merusak, memuntir makhluk yang sudah ada, bisa jadi elf, tapi boleh jadi juga binatang, manusia, bahkan maia.

2. Orc berkembang biak dan melipatgandakan jumlahnya dengan cepat. Elf tidak seperti itu (kecuali Fëanor); jadi mungkin kalaupun ada elf yang awalnya dimanipulasi Melkor, mereka bukan jadi bahan baku orc. Mungkin hanya diperbudak untuk diambil ilmunya? Apa mereka yang memastikan ibu-ibu orc tidak keguguran di tengah jalan dan anaknya tumbuh besar, tidak dimakan bapaknya, misalnya? Dalam jawaban surat pada Peter Hastings, Tolkien mengungkapkan asumsinya bahwa Entwife mungkin diperbudak Sauron untuk memproduksi makanan untuk pasukannya. Jadi mungkinkah elf, yang terkenal suka memelihara makhluk hidup, diperbudak Melkor untuk melipatgandakan orc?

3. Di Silmarillion, paragraf yang menjelaskan terjadinya orc diawali dengan pernyataan bahwa menurut mereka yang bijak di Erëssea. Berarti itu proses terjadinya orc dari kacamata elf. Mungkin hanya teori mereka, mungkin spekulasi. Aku sendiri merasa banyak makhluk yang dikategorikan bad guys kita mungkin tidak akan tahu persis asal muasalnya, karena sumber informasi kita adalah buku yang ditulis the good guys. Bagaimana proses upgrading uruk-hai misalnya kita tidak tahu persis, karena itu perbuatan Saruman. Dan Saruman tidak bercerita rahasia dapurnya ke Frodo, dan karenanya Frodo tidak menuliskannya di buku, dan seterusnya.

Tuesday, February 5, 2013

WAR OF THE LAST ALLIANCE



oleh Novia Stephani


War of The Last Alliance adalah perang besar terakhir di mana elf bersekutu dengan manusia melawan Sauron. Perang ini terjadi di akhir Zaman Kedua (Second Age).

Sauron sempat merajalela di Middle-earth setelah Morgoth, tuannya, dikalahkan pasukan Valinor dan digiring ke tempat yg disebut Void, kekosongan, di mana ia dirantai.

Sebagai imbalan bagi kaum manusia yg membantu mengalahkan Morgoth, para Valar menghadiahkan sebuah pulau yg terletak antara Middle-earth dan Undying Land (Valinor dan Tol Eressea, rumah para Valar dan Eldar, elf yg menyeberang ke barat). Di sini kerajaan manusia Numenor berdiri dan tumbuh pesat. Hanya saja mereka dilarang menjejakkan kaki di Undying Land, karena manusia adalah makhluk mortal, bisa mati, dan para Valar dilarang mengubah hal tersebut. Maut adalah hadiah dari Eru Iluvatar bagi kaum manusia.

Meski dianugerahi umur panjang berkali-kali lipat manusia lainnya, dan teknologi yg membuat mereka jadi pelaut dan arsitek unggul, lama kelamaan manusia Numenor mulai tidak puas. Timbul iri hati pada penghuni Undying Land. Numenor pun terbagi antara King's Men yg mulai menjauh dari ajaran para Valar dan Eldar dan kaum Faithful (setia) yg jumlahnya lebih sedikit dan sebagian besar tinggal di barat pulau. Puncaknya, pecah perang saudara di Numenor dan Ar-Pharazon The Golden, di antara King's Men paling angkuh dan kuat, naik tahta.

Ar-Pharazon ingin jadi penguasa seluruh dunia. Ia membawa pasukan ke Middle-earth untuk mengalahkan Sauron yg dilihatnya sebagai pesaing. Pasukan Sauron ciut nyalinya dan kabur. Sauron lalu menyerahkan diri pada pasukan Ar-Pharazon dan dibawa sebagai tawanan ke Numenor.

Di sini Sauron kemudian menghasut Ar-Pharazon agar menyerang Undying Land untuk menuntut hidup abadi. Sauron juga memulai kultus pemujaan Morgoth dan melakukan ritual necromancy di Numenor. Hampir enam puluh tahun Sauron merusak masyarakat Numenor. Lalu Ar-Pharazon mulai membangun armada selama sembilan tahun untuk menggempur Valinor. Ketika ia tiba di Valinor, para Valar menyeru pada Eru Iluvatar, dan Numenor pun ditenggelamkan.

Elendil, pemimpin kelompok Faithful, sempat melarikan diri dari pulau itu dng sembilan kapal, bersama putra2nya Isildur dan Anarion, membawa tujuh palantir dan bibit pohon Nimloth (White Tree). Mereka membangun kerajaan Arnor di utara, dipimpin Elendil, sementara Isildur dan Anarion memimpin Gondor. Di Gondor mereka membangun dua kota, Minas Anor (Menara Matahari, yg nantinya jadi Minas Tirith, Menara Penjaga) dan Minas Ithil (Menara Bulan, yg setelah dikuasai Sauron jadi Minas Morgul). Di antara keduanya berdiri kota Osgiliath.

Osgiliath dibangun dekat dengan Mordor. Isildur dan Anarion mengira di sana sudah aman karena Sauron binasa saat Numenor ditenggelamkan. Padahal Sauron kembali ke Mordor, geram karena Elendil yg ia benci selamat dari tenggelamnya Numenor.

Sekitar 110 tahun setelah tenggelamnya Numenor, Sauron menyerang Minas Ithil. Isildur dan keluarganya melarikan diri dng berlayar ke muara Anduin, lalu menghadap ayahnya di Arnor. Sementara itu Anarion mempertahankan Osgiliath dan Minas Anor.

Elendil dan Gil-galad, High Elf King di Lindon, membentuk Last Alliance. Mereka mengumpulkan pasukan di Amon-Sul/Weathertop lalu pergi ke Rivendell. Selama tiga tahun mereka menyiapkan perang.

Last Alliance menyeberangi Misty Mountain menuju ke Mordor di perjalanan mereka melewati Brown Land, kebun para Entwife yg dimusnahkan Sauron agar pasukan lawannya tidak dapat suplai logistik.

Bersama pasukan ini ikut pasukan Raja Oropher dari Mirkwood bersama putranya Thranduil. Dari Lorien maju Raja Amdir dan putranya Amroth. Dwarf Khazad-dum/Moria turut pula.

Perang pecah di Dagorlad di depan gerbang Mordor. Di Silmarillion disebutkan semua makhluk terbagi di antara dua kubu saat itu, kecuali kaum elf.

Elrond, di buku Fellowship of The Ring, saat Council of Elrond, ingat betapa gemilang panji-panji pasukan yg ada saat itu, begitu banyaknya pangeran dan panglima bersatu di medan laga seperti saat perang besar para elf Beleriand melawan Morgoth di Zaman Pertama.

Karena sangat independen dan tidak terlalu peduli komando Gil-galad, juga karena senjata kurang canggih, pasukan Oropher kewalahan di hari pertama serangan ke Mordor. Oropher sendiri gugur dan putranya Thranduil kembali ke Mirkwood dengan hanya sepertiga pasukan yg berangkat.

Rombongan Amdir dari Lorien (saat itu Galadriel belum jadi Lady of Lothlorien) terpisah dari pasukan utama. Mereka terjebak di Dead Marshes dan dihabisi para orc. Mayat2 pasukan Amdir bisa dilihat di film The Two Towers, saat Frodo, Sam dan Gollum melintasi Dead Marshes.

Tapi meski pasukan Sauron banyak, tidak ada yg bisa bertahan dari Aiglos, tombak Elendil, dan Narsil, pedang Elendil.

Akhirnya gerbang Mordor ditembus dan Barad-dur, menara Sauron, dikepung. Tujuh tahun pengepungan berlangsung. Sauron sesekali mengirim pasukan keluar. Dan suatu kali, lemparan batu dari Barad-dur menghantam Anarion, yg kemudian gugur.

Akhirnya Sauron sendiri keluar dari Barad-dur. Elendil dan Gil-galad menyerangnya. Gil-galad didampingi letnannya, Elrond dan Cirdan. Elendil hanya didampingi Isildur. Serangan Elendil dan Gil-galad menjatuhkan Sauron, tapi Gil-galad gugur karena panasnya tangan Sauron. Elendil jatuh dan pedangnya Narsil patah tertimpa badannya. Isildur mengambil patahan itu dan memotong tangan Sauron yg belum bangkit. Dan Sauron kalah, setidaknya untuk saat itu.

Isildur menyimpan cincin Sauron, menganggapnya sebagai weregild/uang darah pembayar kematian ayah dan adiknya Anarion. Di tangannya cincin itu panas sekali sampai menyakitkan dipegang, tapi kemudian susut dan tulisannya pudar karena tidak bersentuhan dengan panasnya badan Sauron yg seperti api.

Meski orc pasukan Sauron nyaris habis digempur di Perang Last Alliance ini, Sauron sendiri masih selamat dan bersembunyi di timur Mordor. Kelak perlahan-lahan ia akan memunculkan diri kembali, dimulai dengan di Dol Guldur di Mirkwood.

Meski Barad-dur dihancurkan, tapi pondasinya masih berdiri karena ditopang kekuatan cincin Sauron. Selama cincin belum hancur, pondasi Barad-dur tetap berdiri.

Banyak elf yg gugur dalam perang ini. Jumlah elf di Middle-earth tidak pernah kembali sebanyak dulu lagi. Karena itulah perang ini merupakan Last Alliance, persekutuan terakhir antara elf dan manusia.

Kerajaan Elendil di utara, Arnor, juga kehilangan banyak orang dan jadi lemah, apalagi setelah gugurnya Isildur di Gladden Fields. Dan akhirnya Arnor terpecah jadi Arthedain, Rhudaur dan Cardolan. Dengan datangnya Witch King of Angmar, pecahan Arnor makin lama makin kacau, hingga akhirnya runtuh, yg tertinggal adalah para Dunedain, dengan Aragorn sebagai pimpinannya.



Sumber: The Fellowship of The Ring, The Two Towers, The Return of The King, Unfinished Tales, Silmarillion

Gimli-Gate Part 1



oleh Novia Stephani


Ini transkrip screencap pas ngesearch twitter ID @g_axe pas Fellowship berangkat (teknologi ngebaca tweet dari akun2 yg di-lock ini, softwarenya bernama iPeek, dikembangkan dwarf Ironhill dan diinstall di mabes Elrond di Rivendell):


@g_axe: To Mordor! @sonofgondor @elfstone @wizkid @mirkweed @froggins @merrybuck @piptook @gamgeelad

@goldloin: @g_axe Good luck lads! @sonofgondor @elfstone @wizkid @froggins @merrybuck @piptook @gamgeelad

@g_axe: @goldloin Papah?

@mrsgloin: @g_axe Ke Mordor? Kok Mamah nggak dikasih tau apa2? @goldloin

@mirkweed: @goldloin Hello, Master Gloin. You didn't wish me good luck. @g_axe

@elfstone: LOL! RT @mirkweed: @goldloin Hello, Master Gloin. You didn't wish me luck. @g_axe

@wizkid: +1 RT

@elfstone: LOL! RT @mirkweed: @goldloin Hello, Master Gloin. You didn't wish me luck. @g_axe

@g_axe: @mrsgloin sejak kpn Mamah pny twitter? Trus Papah kenapa ID-ny mesti @goldloin?

@mirkweed: @mrsgloin Hello Mistress Gloin. @goldloin @g_zxe

@goldloin: @g_axe Keren kan? Mamah @mrsgloin signup tahun lalu, mau ikut kuis bh mithril @moriassecret

@elfstone: ROFL RT

@goldloin: @g_axe Keren kan? @mrsgloin signup tahun lalu, mau ikut kuis bh mithril @moriassecret

@merrybuck: 8 mlm. Dinner. Tabok2 punggung @gamgeelad yg keselek baca soal bh ibunda @g_axe

@froggins: LOL! @piptook nyembur teh! RT @merrybuck: @gamgeelad keselek baca soal bh ibunda @g_axe

@mrsgloin: @goldloin Papah blm jelasin knp @g_axe ke Mordor! Mamah cuma pack-in 3 kolor, sangkain pergi sbntr!

@goldloin: @mrsgloin Nanti Papah jelasin smp rmh. Papah udh tmbh baju+celana+dlman @g _axe pake punya Papah

@sonofgondor: Argh! TMI! RT @mrsgloin: @goldloin @g_axe ke Mordor! Mamah cuma pack-in 3 kolor, sangkain pergi sbntr!

@froggins: LOL!!! RT @mrsgloin: @goldloin knp @g_axe ke Mordor! Mamah cuma pack-in 3 kolor, sangkain pergi sbntr!

@merrybuck: BWAHAHAH! RT @mrsgloin: @goldloin knp @g_axe ke Mordor! Mamah cuma pack-in 3 kolor, sangkain pergi sbntr!

@piptook: XD RT @mrsgloin: @goldloin knp @g_axe ke Mordor! Mamah cuma pack-in 3 kolor, sangkain pergi sbntr!

@gamgeelad: wkwkwk RT @mrsgloin: @goldloin knp @g_axe ke Mordor! Mamah cuma pack-in 3 kolor, sangkain pergi sbntr!

@g_axe: @mrsgloin Tenang, Mah. Klo kurang sy bs ambil anduk2 hobbit, jait jd kolor. @froggins @merrybuck @piptook @gamgeelad

@merrybuck: WAT! RT @g_axe: @mrsgloin Tenang. Klo kurang sy bs ambil anduk2 hobbit, jait jd kolor.

@g_axe: @goldloin Pah ada no hp/bb Om Balin gak? Biar sy watsap, sapa tau bs mampir Moria.

@goldloin: @g_axe Ada no lama. Udh 5 taunan sih, gak tau msh aktif ato nggak. Papah dm ya.

@g_axe: @goldloin Thx Pap.

@mrsgloin: @g_axe Moria? Aduh, Mamah jadi tambah khawatir.

@g_axe: @mrsgloin Jgn khawatir, Mah. Ada Gandalf @wizkid Aragorn @elfstone Boromir @sonofgondor

@g_axe: @mrsgloin Papah @goldloin pergi sm Oom Thorin hobbitnya 1 sukses. Skrg hobbitnya 4 Mah!

@mirkweed: @mrsgloin @g_axe forgot to mention me. Do not worry. I will take care of him

@mrsgloin: @g_axe Gimana cara nge-ban si elf itu? Biar gak mensyen Mamah mulu. Sebel.

@g_axe: @mrsgloin Hahaha! Mamah mending dimensyen doang, sy kudu traveling ama dia.

@mrsgloin: @g_axe Kamu ati2 ya, sayang. Kapak diasah terus.

@g_axe: @mrsgloin Pasti, Mah. Sana bobo gih. Udh mlm. Nite nite, Mah.

@mirkweed: @mrsgloin Good night Mistress Gloin, Master Gloin. I'll keep an eye on @g_axe.


--end of transcript--


PS.
@mrsgloin, @goldloin dan @g_axe pake Axis of the Dwarves.
@sonofgondor pake IM Tree.
@mirkweed pake Kementari.
Hobbit2 pake Smialfren.
@elfstone dan @wizkid kartunya ganti2 tergantung wilayah, maklum pengembara.

Gimli-Gate: The Beginnning




oleh Novia Stephani, Kania Anggraeni, dan Poppy D. Kartadikaria


Suatu hari di Erebor.


Gloin: Ke Rivendell paling lama sebulan pulang pergi kok, Mah. Datang, lapor soal Nazgul gedor2 gerbang nanya2, makan, pake toilet, pulang. Nggak akan kayak dulu.

Missus Gloin: Tapitapitapi...kalo elf2 ini jahat lagi kayak yg dulu ngurung Papah di dungeon gimana?

Gloin: Nggak mungkin, Mah. Kan udah ada MOU. Lagipula ini beda elf-nya, Mah. Bukan elf hutan.
Lagipula, Mah (sambil lirik Gimli yg menatap kedua dwarftuanya dng ekspresi harap2 cemas, megangin bilah kapaknya kayak Puss in Boots megang topi) udah waktunya Gimli diuji di dunia luar. Nggak cuma nambang di sini doang. Thorin ikut perang waktu umur lima puluhan, Dain baru lepas popok umur tiga puluhan aja udah ngebunuh Azog. Gimli juga harus punya reputasi, punya cerita sendiri. Kalo seperti ini terus apa nilai plusnya pas melamar calon mantu nanti?

Missus Gloin tampak mulai goyah. Apalagi pas ngeliat puppy eyes-nya Gimli.

Missus Gloin: Tapi Papah harus jaga keselamatannya, ya, Pah.

Gloin: Jangan khawatir, Mah. Kan Papah udah kasih dia kapak pusaka yg dibawa pas ikut Thorin.

Missus Gloin: (ke Gimli) Kamu baik2 ikut Papah, ya. Urus diri sendiri, bantu2 yg lain. Jangan ngerepotin.

Gimli: Mamah, aku kan udah 120 tahun, udah bisa urus janggut sendiri...

Missus Gloin: Nurut sama Papah. Jangan sok tahu cari jalan. Nanti dibuntel laba2.

Gimli: Nggak akan ada laba2, Mah...

Gloin geleng2 pala, kasih kode biar Gimli mingkem.

Gimli: Iya, Mamah.


Dan berangkatlah Gimli ke Rivendell... XD

================================

Ketika missus Gloin tau kalo Gimli ikut Fellowship.

Missus Gloin: Papah ini gimana sih? Katanya Gimli pergi cuma sebentar, tapi MANA BUKTINYAAA???? Anak disuruh nganter nyawa ke Mordor, Papah diem ajaaa! *Missus Gloin ngejar2 Gloin sambil ayun2 pentungan Mithril*


Missus Gloin emang sewot pas tau Gloin ngebiarin Gimli ikut Fellowship ("Kan Mamah pack kopernya cuma buat travelin sebentar! Kolornya cuma tiga!") dan Gloin sempat berminggu2 bobo di tambang demi kerukunan rumah tangga. Untungnya trus Erebor digempur pasukan Dol Guldur dan Missus Gloin, yg kecemasannya udah memuncak ("Kalo mereka sampe nyerbu ke sini, nasib anak kita gimana, Pah? Kenapa sih Papah dulu gegabah ngebiarin dia pergi? Elf aja dipercaya! Dari dulu mereka gak bisa dipegang omongannya!"). Jadi kalo banyak orc mati di gerbang Erebor dengan tengkorak remuk kena getok panci, itu karena Missus Gloin butuh pelampiasan.

Tapi hebohnya perang itu masih kalah dibanding rusuhnya Erebor pas Missus Gloin tau Gimli temenan sama elf, malah kesengsem Galadriel.

Missus Gloin: Kalo gini caranya kapan Mamah dapat mantu, apalagi cucu? Mana ada dwarf potongannya kayak Galadriel. Papah sih, kenapa juga dulu...

Gloin: (kemas koper, siap2 bobo di tambang lagi)

Jadi kalo abis War of The Ring Gimli lebih sering bertualang, ke Glittering Cave, ke Fangorn, ikut renovasi Minas Tirith dll...yah, bisa dimengerti sih. Dia anak berbakti, tapi nggak tahan juga kalo mamahnya udah ngejelek2in elf ("Makannya sayur! Nggak sehat itu!).

Satu alesan lagi kenapa Gimli malu bawa Legolas pulang kampung. "Papah botak, digundulin Mamah."

Monday, February 4, 2013

CONCERNING GALADRIEL



oleh Poppy D. Kartadikaria


Galadriel, atau Altariel dalam bahasa Quenya, yang berarti radiantly-garlanded-maiden, adalah penguasa Lorien. Dia adalah putri Finarfin dari kaum Noldor (putra Raja Finwe dan Indis dari kaum Vanyar) dan Earwen dari kaum Teleri (putri Raja Olwe). Bagaimana Galadriel bisa menguasai Lorien? Bagaimana dia bertemu dengan Celeborn? Sejarah Galadriel terdiri dari berbagai konsep yang dibuat oleh Tolkien setelah dia selesai menulis LOTR.

The History of Galadriel and Celeborn


First Conception:

Konsep pertama yang dibuat Tolkien menyatakan bahwa ‘Galadriel went east over the mountains from Beleriand alone, before the end of First Age and met Celeborn in his own land of Lorien.’

Pernyataan itu dikatakan dalam sebuah tulisan yang tidak dipublikasikan dan mendasari kalimat Galadriel kepada Frodo di Fellowship of the Ring, dimana dia berkata bahwa Celeborn “has dwelt in the West since the days of dawn, and I have dwelt with him years uncounted; for ere the fall of Nargothrond or Gondolin I passed over the mountains, and together through the ages of the world we have fought the long defeat.”

Bisa disimpulkan bahwa Celeborn adalah elf Nandorin (bagian dari elf Teleri yang menolak menyeberangi Misty Mountains dalam Great Journey dari Cuivienen).

Tapi dalam Appendix B LOTR dinyatakan versi lain: di awal Second Age ‘In Lindon south of the Lune dwelt for a time Celeborn, kinsman of Thingol; his wife was Galadriel, greatest of Elven women.’

Dan di catatan dalam kisah The Road Goes Ever On (1968, p.60) dikatakan bahwa Galadriel “passed over the Mountains of Eredluin with her husband Celeborn (one of the Sindar) and went to Eregion.”


Second Conception:

Di The Silmarillion disebutkan Galadriel bertemu dengan Celeborn di Doriath (bahwa Celeborn adalah kerabat Raja Thingol) dan mereka berdua adalah Eldar yang tetap berada di Middle-earth setelah First Age.

Alasan mengapa Galadriel tetap tinggal di Middle-earth bervariasi. Di The Road Goes Ever On disebutkan “After the overthrow of Morgoth at the end of the First Age a ban was set upon her return, and she had replied proudly that she had no wish to do so.” Tidak ada pernyataan sejelas itu di LOTR tapi dalam sebuah surat yang ditulis oleh Tolkien tahun 1967 dia menyatakan:

‘The Exiles diizinkan untuk kembali kecuali beberapa pelaku utama pemberontakan, di mana saat kisah LOTR terjadi hanya Galadriel yang masih ada. Pada saat Lament in Lorien (Namarie) dia menganggap larangan itu berlaku untuk selamanya. Maka dia menyelesaikan lament-nya dengan harapan dan permintaan agar Frodo diberi tempat kehormatan di Eressea, pulau terpencil dekat Aman, meski baginya tempat itu terlarang. Doanya dikabulkan dan larangan baginya juga dicabut, sebagai hadiah atas perjuangannya melawan Sauron, dan di atas segalanya adalah karena dia telah lulus ujian dengan menolak Ring of Power saat Frodo memberikannya kepadanya.’

Konsep di atas belum diciptakan saat bab ‘Farewell to Lorien’ dibuat beberapa tahun sebelumnya.


Third Conception:

Dalam sebuah philological essay, kisah tentang Galadriel sedikit berbeda. Konsep itu ditulis setelah The Road Goes Ever On dipublikasikan.

Dikisahkan bahwa Galadriel tidak menyukai Feanor karena dengan kemampuannya melihat benak seseorang dia mengetahui ada kegelapan dalam jiwa Feanor, yang tidak lain adalah pamannya sendiri. Namun Galadriel juga memimpikan daerah kekuasannya sendiri, di mana dia dapat memerintah tanpa campur tangan para Valar. Maka saat terjadi pemberontakan kaum Noldor terhadap para Valar dia mengikuti jejak Feanor, menuju Middle-earth untuk mencari daerah kekuasan.

Meskipun dia ikut memerangi Feanor yang menyerang kaum Teleri (kaum ibu Galadriel) untuk mencuri kapal-kapal mereka di Alqualonde, dia tetap meninggalkan Valinor, kali ini dengan tekad untuk mengikuti Feanor kemana pun dia pergi, untuk menjegalnya.

Keangkuhannya membuat Galadriel memutuskan untuk menolak pemberian maaf para Valar setelah dia ikut berjuang mengalahkan Morgoth dan tetap tinggal di Middle-earth. Keputusannya untuk meninggalkan Valinor dan menetap di Middle-earth dipengaruhi oleh kenyataan bahwa dia berkerabat dengan King Thingol of Doriath di Beleriand.

Dua age kemudian barulah Galadriel menemukan Ring of Power yang dapat mewujudkan hasratnya sewaktu muda: berkuasa di Middle-earth. Namun dalam usianya kini ia telah bertambah bijak dan dia menolaknya, maka dia kemudian meninggalkan Middle-earth.

Kisah di atas tidak dipaparkan dalam Silmarillion. Dalam essay ini kemudian dikisahkan meski dia disebut Nerwen (man-maiden, karena tubuhnya yang sangat tinggi) oleh ibunya dan dipanggil Artanis (noble woman) oleh ayahnya, dia memilih Galadriel sebagai nama Sindarinnya “for it was the most beatiful of her names, and had been given to her by her lover, Teleporno of the Teleri, whom she wedded later in Beleriand.” Teleporno adalah Celeborn.


Fourth Conception:

Kisah yang lain sama sekali, yang tidak pernah dipublikasikan, terdapat dalam catatan yang diselesaikan Tolkien beberapa saat sebelum kematiannya.

Dikisahkan bahwa Galadriel memang ingin pergi dari daratan Aman menuju Middle-earth, tapi bukan karena dipicu oleh pemberontakan kaum Noldor yang diketuai Feanor. Dia hanya ingin mencari petualangan dan sementara menunggu izin dari Manwe dia tinggal bersama kerabat ibunya di Alqualonde. Di sanalah dia bertemu dengan Celeborn (di sini sekali lagi disebut sebagai pangeran kaum Teleri) yang mash sepupunya sendiri. Mereka berdua membuat sebuah kapal untuk berangkat ke Middle-earth bila sewaktu-waktu izin dari Manwe diberikan. Dan di sini juga disebutkan bahwa Manwe tidak pernah melarang mereka pergi dari Valinor.

Pada saat kaum Noldor menyerang kaum Teleri di Alqualonde, Galadriel dan Celeborn bertarung melawan Feanor. Galadriel kemudian menganggap Valinor sudah tidak lagi menjadi tempat yang tenteram karena matinya Two Trees of Valinor dan dicurinya Silmarils oleh Melkor (Morgoth). Dia juga ngeri melihat kebrutalan Feanor. Maka tanpa menunggu izin dari Manwe dia dan Celeborn berangkat menuju Middle-earth lebih karena ingin mengawasi Feanor. Karena itulah dia dikutuk oleh para Valar dan dilarang kembali ke Valinor.

Pernyataan Celeborn sebagai kaum Teleri bertentangan dengan yang dikisahkan di Silmarillion, The Road Goes Ever On dan di Appendix B LOTR. Kisah terakhir ini mungkin dibuat untuk menegaskan bahwa Galadriel berangkat ke Middle-earth secara terpisah dengan Feanor dan tidak ambil bagian dalam pemberontakan kaum Noldor.


Sumber: Unfinished Tales, Silmarillion, Appendix B LOTR

TOLKIEN – FATHER OF THE GEEKS



oleh Novia Stephani


Pas diskusi World Mythology di Kinokuniya PS Jumat lalu, penggagas Eorlingas Riri "Luthien" Rafiani sempat menyebut Tolkien sebagai bapaknya geek. Geek zaman sekarang mungkin bikin denah 3D Enterprise dengan cara nonton puluhan episode Star Trek ratusan kali, baca LOTR belasan kali supaya bisa bikin fanart atau fanfiction mirip seperti di buku, bikin kostum tokusatsu (semoga gak salah eja) sendiri dengan modal menjelajah internet cari pola/bahan/tips, buat diorama Asterix segede piring makan dan dicat cermat sekali supaya mirip komiknya, dll. Kegiatan yg banyak makan waktu, duit, tenaga, tanpa imbalan apa2 selain kepuasan pribadi.

Nah, buat Tolkien geeking out adalah ngutak-atik bahasa ciptaannya dan membayangkan seperti apa dunia di mana bahasa itu dipakai. Hobi Tolkien tentang bahasa begitu kuat, dan untungnya didukung profesinya sehingga dia bisa banyak ketemu orang dng minat yg sama. Beliau pernah bikin grup untuk membaca dan membahas karya sastra Nordic kuno seperti Kalevala, dll, yg mungkin sama seperti anak zaman sekarang ngumpul buat baca naskah lontar atau versi orisinal La Galigo.

Anyway...Tolkien bisa disebut bapaknya geek bukan hanya karena beliau sendiri geek abis, tapi karena karyanya membuka jalan untuk munculnya buku2 fantasi untuk pembaca dewasa. Sebelum LOTR buku2 yg ada tokoh dwarf, goblin dll biasanya ditujukan hanya untuk anak2. Tolkien membuka jalan untuk populernya buku2 swords and sorcery seperti Shannara, Game of Throne, dll.

LOTR juga menginspirasi lahirnya game2 yg menghadirkan tokoh elf, dwarf, orc, mage, dsb. Dan elf jangkung, ganteng/cantik, sakti ini idenya Tolkien murni, karena dulunya, zaman Shakespeare, kata elf itu dipakai buat menggambarkan makhluk pendek jelek, kayak Dobby the House Elf. Trus, Tolkien juga yg pertama kali memakai kata wight untuk roh jahat (wight ini ada di Barrow-downs di mana Frodo, Merry, Pippin, Sam nyaris mati kalo nggak ditolong Tom Bombadil). Sebelumnya wight itu hanya digunakan untuk menyebut barang biasa, nggak ada konotasi jahatnya. Thanks to Tolkien. Game developer punya villain lain buat musuh tokoh baiknya.

Jadi lain kali main game yg ada white wizard-nya, archer elf-nya, ato wight serem-nya, inget bahwa imajinasi Tolkien turut serta di situ.

The Quest of Erebor



oleh Poppy D. Kartadikaria


Gandalf pernah bercerita kepada Frodo sewaktu mereka tinggal di Minas Tirith, setelah penobatan Elessar Telcontar (Aragron II) menjadi Raja Gondor dan Arnor, tentang bagaimana Gandalf memutuskan mengajak Bilbo dalam rombongan Thorin&co menuju Lonely Mountain. Di manuskrip ini Frodo bercerita kepada Pippin, Merry dan Gimli tentang penuturan Gandalf.

Gandalf sedang gundah memikirkan Saruman yang menyangkal semua spekulasi tentang bangkitnya Sauron (yang dicurigai bersarang di Dol Guldur). Gandalf menduga Sauron akan berusaha menguasai Mordor lagi, dan serangan awal---dan masuk akal---akan terjadi pada Rivendell dan Lothlorien. Kerajaan di bawah gunung sudah tidak ada lagi dan manusia Dale juga sudah lemah. Hanya ada kaum dwarf di Iron Hills yang bisa menahan serangan dari utara jika Sauron mengirimkan bala tentara, sementara di belakang mereka terdapat daerah gersang dan seekor naga. Smaug bisa direkrut Sauron untuk membantunya, maka Gandalf merasa perlu menangani Smaug, meski pukulan terhadap Dol Guldur memang lebih penting. Rencana Sauron harus digagalkan. Gandalf harus meyakinkan Council.

Gandalf berencana mengunjungi Shire untuk beristirahat, karena sudah lebih dari dua puluh tahun tidak ke sana. Saat mendekati Bree, Gandalf bertemu Thorin Oakenshield yang tinggal dalam pengasingan dekat perbatasan Shire. Thorin juga sedang gundah dan meminta nasihat Gandalf. Maka Gandalf ikut bersamanya ke Blue Mountains untuk mendengarkan kisahnya. Thorin dipenuhi dendam terhadap Smaug dan ingin merebut kembali harta keluarganya yang dijarah sang naga. Gandalf berjanji untuk membantu jika bisa, karena sama-sama ingin menyingkirkan Smaug meski alasan mereka berbeda. Tapi Thorin ingin menghadapi Smaug dengan perang dan senjata sementara Gandalf menganggap rencana itu tidak akan berhasil.

Kemudian Gandalf pergi ke Shire untuk mencari kabar, membiarkan dirinya dipandu oleh nasib dan kebetulan. Sebenarnya sudah lama Gandalf tertarik pada Bilbo, semenjak Bilbo masih anak-anak. Karena Bilbo penuh semangat dan penuh pertanyaan mengenai dunia di luar Shire. Begitu Gandalf tiba di Shire dia mendengar segala kisah tentang Bilbo. Orang-orang Shire menggunjingkannya. Orangtua Bilbo meninggal di usia muda, sekitar delapan puluh tahun; Bilbo tidak pernah menikah; Bilbo bersifat aneh, suka menghilang entah ke mana; Bilbo sering terlihat mengobrol dengan orang-orang asing, bahkan dwarf.

Bahkan dwarf! Mendadak Gandalf mendapat gagasan. Naga bisa mendengar langkah kaki dwarf yang berat, tapi hobbit tidak akan terdeteksi saking ringan dan mahir sembunyi. Dan Bilbo sangat ingin melihat dunia luar. Sempurna! Maka Gandalf segera menemui Thorin lagi untuk membujuknya membawa serta Bilbo dalam perjalanan ke Erebor, tanpa bertemu Bilbo lebih dulu. Namun ternyata Bilbo sudah berubah, tidak mau lagi bepergian menantang bahaya. Sementara Thorin sendiri menolak rencana Gandalf dan menganggap Gandalf mengolok-oloknya. Tapi berkat peta dan kunci yang dipegang Gandalf, Thorin mulai terbujuk.

Gandalf sendiri sudah nyaris lupa dia memegang peta dan kunci yang diterimanya dari dwarf yang ditemukannya terkurung di Dol Guldur 91 tahun yang lalu. Saat itu Gandalf memasuki Dol Guldur dengan menyamar dan menemukan dwarf sekarat di sana. Gandalf tidak tahu siapa dwarf itu tapi dia memegang peta dan kunci milik Durin’s Folk di Moria. Dwarf itu sudah terlalu lemah untuk bercerita tapi dia juga bilang tadinya dia memegang cincin terakhir dari yang Tujuh (sebelum diembat Sauron). Dwarf ini bisa siapa saja (pembawa pesan yang tertangkap atau pencuri) tapi dia menyerahkan peta dan kunci kepada Gandalf dengan pesan, “Untuk putraku.” Gandalf berhasil lolos dari Dol Guldur dan segera melupakan peta dan kunci, karena kengerian di Dol Guldur lebih mendesak daripada harta di Erebor.

Begitu bertemu Thorin, Gandalf teringat lagi tentang peta dan kunci, lalu menyimpulkan bahwa dwarf yang sekarat di Dol Guldur adalah Thráin II, ayah Thorin, meski dwarf itu tidak menyebutkan nama dirinya atau nama putranya. Maka begitu Thorin melihat peta dia menyetujui Gandalf untuk mengendap-endap ke Erebor, mencari pintu rahasia dan sedikitnya bisa mengambil sebagian harta yang ada dalam pengawasan Smaug.

Tapi Gandalf tahu rencana ini akan berantakan jika Bilbo tidak diajak. Gandalf membujuk Thorin lagi untuk membawa Bilbo dan sempat mengancam, “Dengarkan aku Thorin Oakenshield! Kalau hobbit ini ikut bersamamu, kamu akan berhasil. Jika tidak, kamu akan gagal. Aku bisa meramalkan ini.” Dan, “Aku jengkel jika ada dwarf congkak yang meminta nasihat padaku tapi akhirnya malah kurang ajar. Terserah kamu, Thorin. Tapi jika kamu mengabaikan nasihatku, kamu akan mendapat bencana.” Dan, “Aku tidak mudah memberikan cinta dan kepercayaan kepada orang lain, tapi aku sangat menyayangi hobbit ini. Perlakukan dia dengan baik dan kamu akan mendapatkan persahabatanku sampai akhir zaman.”

Akhirnya Thorin setuju dan meminta Gandalf ikut serta dalam rombongan untuk menjaga Bilbo. Gandalf setuju akan menemani sebisa mungkin, atau sampai Thorin melihat sendiri nilai-nilai kebaikan dalam diri Bilbo. Namun Gandalf sendiri terpecah konsentrasinya karena harus mengumpulkan White Council.

Pendek cerita, meski Thorin tidak menyangka bisa membunuh Smaug, naga itu terbunuh. Sayangnya Thorin tidak hidup untuk menikmati hasil misinya. Meski sifatnya penuh kekurangan, Thorin adalah pemimpin yang hebat dan setia, dan tanpanya Kerajaan di bawah gunung tidak akan bisa direbut kembali. Tapi Dáin Ironfoot terbukti menjadi pewaris takhta yang baik, yang belakangan gugur di Erebor sementara pada saat yang sama Gondor dan Rohan bersatu melawan pasukan Sauron di Pelennor. Gugurnya Dáin Ironfoot adalah kehilangan besar bagi rakyatnya, karena meski usianya sudah senja, dia masih bisa mengayunkan kapak dengan hebat, dia bertahan berdiri melindungi jasad Raja Brand di depan Gerbang Erebor sampai ajal menjemputnya.

Serangan utama Sauron memang berada di Selatan, namun tangan-tangannya menjangkau jauh sampai ke Utara dan Sauron akan mampu menghancurkan daerah sana, sementara pasukan Gondor dan Rohan mempertahankan Gondor, jika tidak ada Raja Brand dan Raja Dáin yang melakukan perlawanan. Maka, jika mengingat perang besar di Pelennor, jangan lupakan pertempuran Dale. Pikirkan apa yang mungkin saja bisa terjadi. Jika bukan berkat Raja Brand dan Raja Dáin, Gondor mungkin takkan memiliki Ratu. Minas Tirith bisa saja hancur jadi debu. Tapi itu semua terhindarkan, karena secara kebetulan Gandalf bertemu dengan Thorin Oakenshield petang hari di ujung musim semi dekat Bree.

Sumber: Unfinished Tales.

Tentang Anak-anak Dan Keturunan Feanor



oleh Novia Stephani


Kan Feanor bersumpah ngerebut silmaril meski dari vala, manusia ato elf, pake bawa2 nama Eru lagi, lalu ngotot pergi ke Middle-earth dan pake ngebunuhin sesama elf supaya bisa dapat kapal nyebrang dari Valinor ke ME. Di tengah jalan dia ditahan Mandos yg bilang Feanor dan pengikutnya di-ban nggak bisa balik ke Valinor, bahkan jeritan minta tolong mereka pun nggak akan sampai ke sana. Mereka akan kemakan sumpah sendiri, dan mati karenanya, karena senjata atau kesedihan, dst dst (sumpah, ini ancemannya Mandos bikin merinding di buku). Tapi Feanor tetep keukeuh bahkan ngebakar kapalnya setiba di Losgar di ME. Fingolfin, sodara tirinya, yg kemakan janji akan selalu ngikutin Feanor sebagai abangnya, sulung dari keluarga Finwe, kepaksa jalan kaki lewat jembatan es Helcaraxe dan bersamanya ikut ponakan2 dari adiknya, Finarfin, termasuk Finrod dan Galadriel.

Tapi nggak lama di ME, Feanor yg grasa-grusu ngelawan Morgoth langsung dihadang banyak balrog. Ketujuh anaknya (Feanor elf dng anak paling banyak di sejarah elf. Semua anaknya lelaki: Maedhros, Maglor, Celegorm, Curufin, Caranthir, Amras, Amrod) berusaha nolong tapi telat. Sebelum mati Feanor minta anak2nya janji akan nerusin sumpahnya. Pas dia mati api di dalam rohnya menghanguskan badannya sampe nggak ada yg bisa dikubur.

Sebenernya setelah lama di ME dan keliatannya Morgoth gak bisa dikalahin, anak2 Feanor udah anteng sih. Tapi terus mereka denger Luthien dan Beren berhasil dapet silmaril dan oleh Thingol silmaril ini dipasang di kalung Nauglamir dan mereka inget sumpah bapaknya.

Selama Luthien masih idup anak2 Feanor gak berani nantangin (Luthien udah pernah ngalahin Sauron, memperdaya Morgoth, membujuk Mandos buat ngasih dia dan Beren kesempatan kedua. Berani macem2?). Tapi sepeninggal Beren dan Luthien, kalung Nauglamir dikasih ke anaknya, Dior, raja pengganti Thingol di Doriath. Langsung anak2 Feanor nyerbu ke sana. Dan terjadilah Kinslaying (pembantaian saudara) yg kedua di sejarah Middle-earth. Dior dan istrinya Nimloth tewas. Dua anak kembarnya laki2 diusir biar kelaparan di hutan. Cuma anak perempuannya, Elwing yg berhasil kabur.

Tapi di Second Kinslaying ini juga mati anak2 Feanor. Celegorm, Caranthir, Curufin, Amrod, Amras tewas semua.

Terakhir, Maglor dan Maedhros denger bahwa Elwing berhasil kabur ke muara Sirion, di mana para pengungsi Gondolin tinggal. Di sana ia menikah dengan Earendil dan punya anak kembar Elrond dan Elros.

Maglor dan Maedhros nyerbu lagi ke situ dan membantai banak perempuan dan anak2 di peristiwa Kinslaying yg ketiga. Tapi mereka kasihan dng Elrond dan Elros yg akhirnya mereka sandera tapi nggak dikasarin.

Saat itu Earendil udh dlm perjalanan ke Valinor bawa silmaril di kalung Nauglamir, untuk minta ampun kepada Valar dan minta tolong ngalahin Morgoth. Karena Earendil memohon atas nama manusia dan elf, bukan untuk dirinya sendiri, Valar jatuh iba dan turun tangan ngeringkus Morgoth.

Maedhros lalu ngajak Maglor nyuri dua silmaril yg berhasil diambil para Valar dari Morgoth. Maglor berusaha nyegah, tapi gagal. Cuma, karena mereka udah melakukan kejahatan2 lantaran silmaril, permata itu jadi kerasa panas di tangan mereka (kayak pas silmaril di tangan Beren ketelen ama werewolf Carcharoth langsung mules2). Saking nggak tahan, Maedhros ngelempar diri bersama silmaril ke lava panas, Maglor ngebuang silmarilnya ke laut lalu mengembara menyesali perbuatannya. Ini sedih banget karena Maglor ini penyair dan pemusik. Kali sebenernya nggak cocok disuruh2 perang, cuma kebawa udah janji sama mendiang ayahnya.

Anyway, setelah dikalahkannya Morgoth, para pengikut Feanor di ME yg semula di-ban nggak boleh pulang ke Valinor dimaafkan dan diizinkan kembali. Jadi bukan hanya karena nggak ada anak Feanor lagi di ME tapi juga karena elf udah pada bedol deso ke Barat maka elf jadi sedikit di 2nd Age. Dari keturunan Noldor tinggal Galadriel dan Gil-galad kali yg petinggi2nya. Terus ada Celebrimbor, putra Curufin, cucu Feanor yg akhirnya jadi pembuat cincin Nenya, Narya, Vilya. Terus ada Elrond yg milih jadi elf (kembarannya, Elros milih jadi manusia dan jadi raja Numenor). Sisanya ya kaum elf lokal kayak Thranduil, Celeborn. Makanya kali lebih adem ayem.

Cuma, kalo ga salah di suatu manuskrip yg dimasukkin Chris Tolkien ke Simarillion diceritain gimana Morgoth melepaskan diri dari rantainya di Void, trus diperangi oleh Feanor, Turin dan Tulkas dlm perang yg disebut Dagor Dagorath, Battle of Battles. Lalu silmaril dikumpulkan dari langit, dari air dan dari bumi trus Feanor memberikannya ke Varda untuk memulai dunia baru. (Pas baca ini sempat merinding2 dan berkaca2. Kebayar juga dendam semua pihak yg hidupnya dan keluarganya udah abis2an teraniaya lantaran Morgoth.)

Eol



oleh Novia Stephani


Eol disebut dark elf bukan karena dia item atau jahat...well, nggak jahat di sini relatif, ya. Dia dark elf karena bukan termasuk yg pernah ikut nyebrang dan ngeliat cahaya Two Trees of Valinor. Beda sama kaum Noldor kayak Feanor cs yg udah pernah tinggal di Valinor, trus balik ke ME demi ngejar Morgoth.

Eol kebawa2 dlm cerita Silmarillion karena Aredhel, elf galau yg bosen tinggal terkurung di Gondolin. Gondolin ini kerajaan elf di bawah pimpinan raja Turgon (yg pedangnya Glamdring kemudian diketemukan di gua troll di The Hobbit dan dipake Gandalf). Gondolin dianggap salah satu lokasi kerajaan elf paling aman, paling dirahasiakan sampe lama sekali Morgoth nggak bisa nemu lokasinya hingga disebut The Hidden Kingdom.

Tapi ini artinya orang nggak bisa keluar masuk seenaknya ke Gondolin. Aredhel, adiknya Turgon, lama2 bosen, trus suatu ketika minggat mau ketemu sepupu2nya dari anak2 Feanor (ini aja udah keliatan tipenya gimana Aredhel ini. Udah tau keturunan Feanor reputasinya bikin onar, malah disamperin). Tapi trus dia kesasar, pengawalnya ilang, dan dia kesamprok Eol.

Konon Eol pake magic untuk memikat Aredhel, tapi Aredhel sendiri bukan sama sekali nggak rela dinikahin Eol. Mereka punya anak lelaki satu. Aredhel manggilnya Lomion, son of twilight, tapi bapaknya namain dia Maeglin, sharp glance, pas anak itu umur dua belas tahun.

Singkat cerita Aredhel nggak sanggup lagi tinggal dng Eol (ini udah kayak alasan cerai celebrity "irreconcilable differences") dan kabur kembali ke Gondolin bawa Maeglin.

Geram, Eol sempat ngejar ke Gondolin dan nyaris ngebunuh anaknya sendiri, tapi senjatanya malah kena Aredhel. Eol sendiri lalu mati lantaran dilempar keluar tembok Gondolin, tapi sempat ngutuk anaknya suatu saat akan mati seperti dirinya.

Maeglin mewarisi keahlian bapaknya menempa logam (Eol bikin pedang dari logam meteorit) dan turut serta memperkuat gerbang Gondolin. Dia jatuh cinta sama sepupunya, Idril putri Turgon, tapi ditolak lantaran Idril naksir manusia bernama Tuor. Dan sebenernya Maeglin juga nggak bisa nikahin Idril karena sepupu deket (anak oomnya langsung).

Karena cinta tak berbalas inilah Maeglin akhirnya dendam dan ketika ketangkep Morgoth dan dipaksa ngasih tau lokasi Gondolin dia rela ngasih tau, dengan dijanjiin akan dikasih Idril. Dan karena perbuatannya ini, rahasia lokasi Gondolin yg bertahun2 aman akhirnya bocor dan Gondolin jatuh. Dan di sini Glorfindel mati ketika bertarung lawan Balrog supaya para pengungsi Gondolin bisa melarikan diri.

Beren and Luthien




oleh Novia Stephani


Awalnya ketika Finrod Felagund (abangnya Galadriel), raja elf dari Nargothrond bertemu manusia pertama dari klan Beor. Karena kebaikan Finrod, klan Beor jadi bersahabat dng kaum elf. Ketika Morgoth membobol kepungan di sekitar markasnya dlm perang Nirnaeth Arnoediad (Battle of Unnumbered Tears), klan Beor berperang di pihak elf dan tanpa mereka, Finrod nggak bakal selamat di medan perang ini, di mana kaum elf banyak yg gugur

Sebagai ungkapan terima kasih Finrod memberi Barahir dari keluarga Beor cincin bermotif dua ular mengelilingi bunga dng batu ijo (logo House of Finarfin, ayah Finrod). Kapan pun Barahir butuh bantuannya, tinggal datang ke Nargothrond nunjukin cincin itu.

(Nantinya cincin itu diwariskan turun temurun di garis keturunan raja manusia, mulai dari Numenor, sampai kemudian Gondor dan Arnor. Di zaman Fellowship of The Ring, cincin ini dipakai Aragorn.)

Barahir dan pengawalnya (kalo gak salah 12 orang) serta anaknya, Beren, ngak meninggalkan wilayah mereka di Dorthonion. Mereka bersembunyi sambil terus memerangi tentara Morgoth.

Lalu ada satu orang, namanya Gorlim, yg kangen istrinya, Eilinel. Saat dia pulang dibuntutin sama anak buahnya Sauron. Akhirnya dia ketangkap dan disiksa, disuruh membocorkan lokasi Barahir & co. Gorlim akhirnya mau ngaku asal dipertemukan dng Eilinel. Sauron (dan di buku dia sungguh amat sangat culas) menerima syarat itu. Setelah Gorlim ngaku, barulah ia dikasih tau bahwa Eilinel ternyata udah tewas. Tapi Sauron menuhin janjinya ke Gorlim, yg dia bunuh.

Lalu pasukan Morgoth nyerang kelompok Barahir dan membantai mereka semua. Saat itu Beren sedang pergi mengintai. Waktu pulang dia shock liat ayahnya dan pengawalnya udah gugur. Tapi trus dia bermimpi dan dalam mimpinya ketemu arwah Gorlm yg menceritakan gimana kelompok mereka bisa ketauan dan di mana orc2 yg udah ngebantai Barahir dkk.

Beren pergi ke lokasi itu dan ngeliat satu orc ngacung2in tangan ayahnya yg dipotong, masih dng cincin dari Finrod di jarinya. Kalap, Beren langsung menggasak orc2 itu.

Selama bertahun2 kemudian Beren berkelana nggak tentu tujuan, sendirian. Dia banyak ditolong burung2 dan satwa liar dan karenanya nggak pernah makan daging. Karena dia masih terus memburu orc, reputasinya makin terkenal dan ditakuti.

Terus suatu hari dia masuk ke kerajaan Doriath.

Kerajaan Doriath dipimpin raja Thingol dengan ratu seorang maia yg namanya Melian. Dng kesaktiannya Melian membuat lingkaran perlindungan yg disebut Girdle of Melian di sekeliling kerajaan yg nggak bisa ditembus musuh.

Di Doriath ada hutan bernama Neldoreth dan di sinilah, suatu malam waktu bulan mulai terbit (serius di bukunya bilang begitu) Beren melihat Luthien nari. Dia langsung jatuh cinta. Tapi trus Luthien pergi dan Beren merasa kehilangan. Karena belum kenal namanya, ia menyebut Luthien Tinuviel, burung bulbul penyanyi (di buku disebut putri senja...duh Tolkien <3).

Menjelang musim semi Luthien kembali ke Neldoreth untuk menumbuhkan bunga2 dan mencairkan sungai yg beku. Beren yg ngeliatnya langsung manggil, "Tinuviel! Tinuviel!" Luthien ngeliat dan, well, singkat cerita, langsung jatuh cinta.

Selama musim semi dan musim panas mereka bersama2 di hutan Neldoreth. Terus Luthien bawa Beren menghadap orangtuanya.

Begitu tahu pacar anaknya manusia, Thingol langsung murka dan sempat sadis ngatain Beren keturunan rendahan, mata2 dan budaknya Morgoth. Beren, tersengat, nunjukin cincin Barahir dan cerita reputasinya selama ini dalam ngelawan Morgoth. 

Terus Thingol, ngerasa ini suatu kesempatan untuk ngegagalan pernikahan Luthien dan Beren ngasih syarat. Untuk menikahi Luthien, Beren harus membawakan silmaril yg saat itu terpasang di mahkota Morgoth di bentengnya di Thangorodrim.

Meski sempat mencemooh Thingol, "Semurah itu raja elf menghargai putrinya, seharga permata dan perhiasan..." dia nerima syarat itu. Lalu pergilah dia meninggalkan Luthien.

Beren lalu pergi ke Nargothrond (sepanjang jalan yg diawasi tentara elf Nargothrond, dia nunjukin cincin berlogo House of Finarfin itu supaya bisa lewat). Kepada Finrod dia nyeritain masalahnya. Finrod sadar udah takdirnya membalas utang budi pada keluarga Barahir seperti yg ia janjikan. Masalahnya, saat itu di Nargothrond sedang ada dua anak Feanor: Celegorm dan Curufin. Feanor dan keturunannya sudah bersumpah akan merebut kembali silmaril, kalo perlu perang saudara dng klan elf lain untuk mendapatkannya.

Waktu Celegorm dan Curufin tau rencana Finrod ngebantu Beren ngerebut silmaril, mereka ngancem bakal angkat senjata. Tapi Finrod keukeuh akan membantu Beren dan melepas mahkotanya. Ia memberi kesempatan pada pasukannya untuk ikut dan 10 mengajukan diri. Salah satunya, Edrahil, memungut mahkota Finrod dan bilang mahkota itu disimpan aja, karena Finrod masih raja Nargothrond apa pun yg terjadi. Finrod kemudia menunjuk adiknya Orodreth untuk memimpin Nargothron selama ia pergi dengan Beren.

Dengan ilmunya, Finrod membuat dirinya, Beren dan kesepuluh pengawalnya supaya kelihatan seperti orc dan bisa melewati teritori musuh tanpa mencurigakan. Tapi tetep aja ternyata mereka menarik perhatian Sauron karena saat melewati wilayahnya, mereka buru2 dan nggak lapor komandan.

Sauron kemudian menghadang rombongan mereka dan adu kekuatan (dengan adu nyanyian--there I said it) dengan Finrod. Tapi akhirnya Finrod takluk dan samaran mereka dilucuti. Cuma, meski Sauron bisa lihat mereka elf dan manusia, dia nggak kenal namanya dan apa tujuannya. Ia berusaha mengorek info, tapi pengawal Finrod sangat setia. Akhirnya mereka dijebloskan ke penjara bawah tanah yg gelap. Sesekali datang werewolf menakut2i mereka, tapi tetep nggak ada yg buka mulut. Satu2 pengawal Finrod dimakan werewolf.

Sementara itu Luthien nggak tinggal diam. Dia berencana minggat untuk nolong Beren. Tapi niatnya ketauan Daeron, penyanyi istana yg naksir dia dan pencipta lagu2 yg biasa dia nyanyiin. Daeron berusaha menggagalkan niat Luthien dengan mengurungnya di puncak pohon Hirilorn dijaga pengawal di bawahnya.

Dengan kesaktian magisnya Luthien membuat rambutnya tumbuh panjang sekali. Dari rambut ini dia tenun jubah yg kemudian diberi jampi untuk membuat tidur siapa pun yg kena. Dari sisa helai rambutnya dia buat tali untuk mengulurkan jubahnya bikin pengawalnya tidur. Dengan cara ini dia lolos dari penjara di puncak pohon.

Di perjalanan dia papasan dng Celegorm dan Curufin yg sedang patroli karena dengar banyak werewolf berkeliaran. Celegorm membawa anjingnya, Huan.

Huan bukan anjing sembarangan. Dia dibawa dari Undying Land ketika Feanor dan keluarganya membangkang dan hijrah ke Middle-earth mengejar Morgoth yg mencuri silmaril. Huan ini pemberian Orome, vala para satwa liar, jadi kayak mearas, punya kesaktian sendiri.

Luthien ngira dia bisa percaya sama Celegorm dan Curufin, yg berbohong dan bilang Beren ada di Nargothrond. Luthien ikut bersama mereka, tapi malah dikurung. Tiap malam selama dikurung itu Huan tidur di luar penjaranya dan Luthien cerita soal Beren sambil ngusap2 anjing itu. Sementara itu Celegorm dan Curufin menghasut elf2 Nargothrond sambil berusaha menyingkirkan Orodreth dari tahtanya.

Akhirnya suatu hari Huan ngebawain jubah Luthien dan mereka berdua kabur, Huan membiarkan dirinya ditunggangi Luthien supaya bisa lebih cepat sampai ke Tol-in-Gaurhoth, markas Sauron di mana Beren dikurung. 

Di Tol-in-Gaurhoth tinggal Beren dan Finrod yg masih idup di penjara bawah tanah. Waktu datang werewolf lagi, Finrod mengerahkan sisa tenaganya sampai putus rantainya, lalu ngelawan werewolf itu dng tangan dan taringnya sendiri sampai werewolfnya mati. Tapi Finrod sendiri luka parah dan setelah pamitan pada Beren, ia pun gugur. (Finrod... Y_Y)

Luthien sampai di Tol-in-Gaurhoth dan nyanyi. Beren awalnya mikir dia mimpi tapi dia balas nyanyo ttg bintang2 yg diciptakan Varda. Luthien jadi tau Beren masih idup. 

Sauron mulai ngelepas werewolf satu2 untuk nyerang Luthien, tapi semua dihajar Huan sampai mati. Terakhir Sauron ngirim biangnya werewolf, Draugluin. Ini pun diganyang oleh Huan, tapi masih sempat kembali ke Sauron dan lapor, "Huan datang!" sebelum mati.

Akhirnya Sauron sendiri keluar untuk ngelawan Luthien. Saking menakutkannya Sauron dan saking bau napasnya (sumpah, nggak bohong, emang begitu ceritanya di buku), Luthien nyaris pingsan. Tapi jubah ajaibnya sekelebat menerpa Sauron, yg langsung ngantuk. Saat Sauron meleng, Huan menyerang. Dan saat itu Luthien nge-skak mat Sauron, dan ngancem, "Kalo kamu nggak mau kehilangan badan dan kembali kepada tuanmu cuma roh tanpa wujud buat diketawain, serahkan kontrol benteng ini padaku!" Sauron nyerah dan memberikan kendali atas Tol-in-Gaurhoth pada Luthien, lalu, dalam wujud kelelawar vampir terbang pergi.

Luthien lalu merobohkan dinding2 markas Sauron. Elf2 yg jadi tawanannya keluar satu2, tapi Beren nggak ada. Luthien akhirnya menemukan Beren di sisi jenazah Finrod.

Mereka menguburkan Finrod di pulau itu lalu pergi ke arah Doriath. Huan, masih setia sama tuannya, kembali pada Celegorm.

Sementara itu elf2 mantan tahanan Sauron tiba di Nargothrond dan dari mereka tersebar kabar bahwa Sauron dikalahkan perempuan, sementara elf sakti seperti anak2 Feanor nggak ngapa2in, bukan karena takut, tapi karena akal bulus.

Rakyat Nargothrond pun berpaling dari Celegorm dan Curufin dan kembali nurut sama Orodreth. Celegorm dan Curufin diusir dan mereka pergi ke tempat abang mereka Maedhros.

Tapi di tengah jalan mereka ngeliat Luthien dan Beren jalan kaki. Celegorm berniat nabrak Beren, dan Curufin nyamber Luthien, tapi Huan kemudian meninggalkan tuannya dan menyelamatkan Beren. Beren ngambil kuda Curufin untuk Luthien. Tapi Curufin masih culas dan memanah ke arah Beren. Huan ngejar mereka sampai jauh, lalu kembali bawa herbal obat buat luka Beren.

Setelah Beren sehat lagi, diam2 dia ninggalin Luthien yg sedang tidur, karena ingat sumpahnya untuk kembali ke Thingol dng silmaril dlm genggaman.

Yg dia nggak tau, begitu Luthien bangun dia langsung berusaha ngejar, bareng Huan. Huan sempat mampir ke bekas markas Sauron. Di sana dia ngambil kulit werewolf Draugluin dan nyuruh Luthien pake kulit kelelawar vampir raksasa Thuringwethil yg dulunya adalah pembawa pesan Sauron. Dng menyamar sebagai werewolf dan vampir mereka pergi ke Thangorodrim.

Pas sampe di sana, awalnya Beren kaget ngeliat Luthien datang. Tapi Huan, yg bisa ngomong hanya tiga kali, ngasih nasihat untuk ketiga kalinya, nyuruh Beren untuk menerima bantuan karena udah takdirnya. Lalu Huan menyuruh Beren pake kulit Draugluin supaya bisa nyamar ke dalam sebagai werewolf.

Di Thangorodrim ada werewolf keturunan Draugluin yg dibesarkan sendiri sama Morgoth dng dikasih makan daging makhluk idup. Nama werewolf ini Carcharoth. Awalnya dia curiga karena denger2 Draugluin udah mati. Tapi Luthien nyuruh dia tunduk, dan karena Luthien keturunan maia, Carcharoth tunduk. Luthien dan Beren masuk ke balairung Morgoth, Beren pura2 jadi anjing, nyelusup ke kolong singgasana Morgoth. Luthien nyanyi lagu yg bikin semua makhluk di situ tertidur. Morgoth sendiri sampe jatuh ke lantai saking pulasnya. Luthien lalu membangunkan Beren dan Beren mencongkel salah satu silmaril dng belatinya Angrist. Tadinya Beren mau congkel dua yg lain, tapi karena kedengaran dentingnya, Morgoth bangun. Panik, Luthien dan Beren kabur. Mereka dihadang Carcharoth di luar, sementara Luthien udah terlalu lelah. Beren nunjukin silmaril ke Carcharoth, berharap anjing itu bakal takut, tapi malah dicaplok tangannya.

Cuma Carcharoth langsung ngerasa silmaril itu ngebakar perutnya. Saking sakitnysa sampe dia jadi gila dan lari ke mana2, nyerang segala yg menghalangi jalannya, nggak pandang bulu.

Burung dan satwa yg selalu mengawasi Beren sadar Beren udah kepepet banget. Maka turun elang2 raksasa dari puncak Crissaegrim dan mereka membawa Beren dan Luthien dari gerbang markas Morgoth kembali ke Doriath.

Di Doriath, Beren bilang dia udah menggenggam silmaril, tapi baru ngeh tangannya yg megang silmaril udah ilang. Thingol jadi kasihan dan akhirnya merestui perjodohannya dng Luthien.

Tapi terus Doriath gempar karena Carcharoth yg gelap mata lantaran nelan silmaril berhasil masuk menerobos lingkaran perlindungan Girdle of Melian. Beren, Thingol, tentara Doriath Mablung dan Beleg Strongbow serta Huan keluar memburu Carcharoth. Mereka menemukannya sedang minum, karena silmaril di perutnya bikin dia selalu haus.

Huan, nggak sabaran, berusaha nyerang. Tapi Carcharoth mengelak dan nyerang Thingol. Beren pasang badan melindungi mertuanya dan luka parah digigit. Huan lalu bertarung dng Carcharoth sampai C mati, tapi Huan sendiri luka parah dan akhirnya mati.

Beleg menyayat perut Carcharoth dan mengeluarkan silmaril dari situ. Silmaril ini nantinya dijadikan kalung yg diwariskan ke anak keturunan Beren dan Luthien dan akhirnya dibawa ke Undying Land saat Earendul meminta pengampunan para Valar dan mohon bantuan untuk mengalahkan Morgoth.

Beren dan jenazah Huan dibawa ke Doriath. Luthien menatap mata Beren dan minta jangan pergi dulu sebelum bisa ketemu lagi di alam setelah mati. Akhirnya Beren menghembuskan napas terakhir dan Luthien meninggalkan dunia menuju Halls of Mandos.

Setelah mati manusia nggak berakhir di Halls of Mandos. Ini tempat elf merenung sebelum, kalau mau dan direstui, kembali hidup. Manusia harus mati dan setelah mati tiba di pantai Outer Sea dari mana mereka pergi tanpa pernah kembali lagi.

Di Halls of Mandos Luthien menyanyi lagi dan konon keindahan lagu ini cuma dikalahkan lagu yg diciptakan Eru dan para Ainur. Dalam lagu itu terungkap penderitaan dua kaum: elf dan manusia. Luthien berlutut dan menangis di depan Mandos, sampai Mandos, untuk pertama dan terakhir kalinya, tergerak hatinya. 

Tapi Mandos nggak bisa menahan manusia dari kematian, karena ajal itu hadiah Eru untuk kaum manusia. Akhirnya Mandos konsultasi dng Manwe, dan Luthien diberi dua pilihan: tinggal di Valinor di mana ia akan bahagia dan lupa akan Beren, atau kembali bersama Beren ke Middle-earth, tapi suatu saat akan mati, dng kata lain, jadi mortal, jadi manusia, sama seperti Beren. 

Luthien ambil pilihan kedua, dan ia dan Beren kembali ke Middlee-earth, dan tinggal sementara di sana sampai ajal menjemput.

Kisah Luthien ini diabadikan dlm lagu Lay of Leithian (Escape from Bondage--Lepas Dari Belenggu) yg dinyanyiin Aragorn di FoTR. Kisah Aragorn dan Arwen memang mirip Beren dan Luthien, dan pilihan Arwen, akhirnya, juga sama dng pilihan Luthien. 


Tambahan oleh Dini Nitihardjo:
Sauron waktu nyerang Huan ngambil wujud serigala karena dia tau Huan ditakdirkan mati setelah duel dengan serigala. Tapi yg Sauron gak tau, ternyata takdirnya itu spesifik, Huan matinya setelah duel dengan Carcaroth. Jadi Sauron kecele, salah strategi waktu ngelawan Huan dengan wujud serigala dan sebenernya Huan yg sudah nyekek Sauron tinggal ngegraok lehernya dan Sauron bakal mati. Sauron berusaha melepaskan diri dari Huan dengan mengubah wujud dari serigala jadi ular, trus berubah lagi jadi monster dan akhirnya berubah lagi jadi wujud yg biasa dia pakai, tapi Sauron tetep gak bisa ngelepasin diri dari cengkraman Huan tanpa benar2 meninggalkan wujudnya. Sayangnya Sauron masih pegang leverage Beren di dungeonnya, jadi bisa nego utk bisa dilepas. Setelah dilepas Huan, Sauron ngambil wujud vampir dan langsung kabur ke Taur-nu-Fuin.