Thursday, January 31, 2013

CONCERNING ISTARI (WIZARDS)

oleh Novia Stephani


Dari Appendix LOTR:

Di Zaman Ketiga (Third Age) sekitar seribu tahun (setelah perang Last Alliance di mana Isildur menaklukkan Sauron dan mengambil cincinnya), bayang2 kejahatan mulai menghantui Greenwood (yg kemudian jadi disebut Mirkwood). Saat itu datanglah para Istari atau Wizard ke Middle-earth. Mereka datang jauh dari barat dan adalah utusan yg dikirim untuk menandingi Sauron dan menyatukan semua yg ingin melawannya. Tapi para wizard ini dilarang menyamai kekuatan Sauron untuk mengalahkannya, dan tidak boleh berusaha menguasai Manusia atau Elf, baik dengan kekuatan atau dengan rasa takut.

Para wizard datang dalam wujud Manusia meski mereka tak pernah muda dan proses penuaannya lambat sekali. Pikiran dan tangan mereka terampil. Hanya segelintir yang diberitahu siapa nama mereka. Kebanyakan mengenal mereka dengan julukan yg diberikan kaumnya (Gandalf misalnya, bilang, "Namaku bermacam2 di banyak negeri. Mithrandir di antara elf, Tharkun di antara dwarf, aku Olorin di masa muda yg terlupakan di Barat, di Selatan aku Incanus, dan di Utara Gandalf. Aku tidak pergi Timur").

Dua yg tertinggi ordo ini (Heren Istarion, Quenya: Order of Wizards) dikenal kaum elf dng nama Curunir (Man of Skill, maksudnya jago engineering) dan Mithrandir (Pengembara Kelabu). Oleh ras Manusia di Utara (keturunan Numenor dan Rohirrim), Curunir dikenal sebagai Saruman, Mithrandir sebagai Gandalf.


Dari bab The Istari, Unfinished Tales:

Pertama kali datang ke Middle-earth, para wizard berkelana dengan samaran sederhana, seperti manusia yg sudah tua tapi masih sehat, pengembara yg mengumpulkan informasi tentang Middle-earth dan penghuninya, tanpa mengungkap tujuan dan kekuatannya. Para manusia jarang melihat mereka dan tidak terlalu peduli.

Lalu bayang-bayang Sauron mulai mengembang dan kembali mengambil wujud, dan para wizard jadi makin aktif berusaha menandingi meluasnya pengaruh Sauron dan memobillisir elf dan manusia agar waspada. Mulai muncul berbagai gosip tentang pengembaraan dan campur tangan mereka, dan manusia sadar mereka tidak pernah mati dan tetap kelihatan sama. Karena itu manusia mulai takut pada mereka meski tetap hormat, dan mengira para wizard ini elf (karena memang sering tampak bersama2 elf).

Tapi sebenarnya mereka datang dari seberang lautan dari ujung barat, walau awalnya hanya Cirdan, penguasa Grey Havens (pelabuhan tempat elf berlayar ke Undying Land), yg tahu karena sempat melihat mereka mendarat di pantai. Para wizard diutus Valar, dengan restu Eru Iluvatar, ketiksa Sauron mulai bangkit lagi, untuk memberi perlawanan.

Para wizard "berbusana" tubuh manusia, sungguhan, bukan ilusi, dan karenanya bisa merasakan sakit, letih, dan takut seperti manusia. Ini dilakukan Valar sebagai koreksi atas kesalahan mereka dulu, waktu berusaha melindungi dan mengisolasi para elf dengan menunjukkan wujud asli mereka dng segala kekuatan dan keindahannya.

Jadi para wizard utusan valar ini dilarang mengungkapkan wujud aslinya, atau berusaha mengendalikan pikiran elf dan manusia dengan memamerkan kekuatan, tapi datang dengan sosok sederhana dan lemah dan diminta memberi nasihat atau membujuk elf dan manusia menuju kebaikan, sambil berusaha menyatukan ras2 yg kemungkinan bisa dikuasai dan dihasut Sauron kalau sampai bangkit lagi.

Yg pertama datang berpenampilan agung, dng rambut hitam dan busana putih. Keterampilan tangannya luar biasa. Ada dua berjubah biru laut, satu berjubah cokelat tanah, dan terakhir datang yg kelihatannya paling lemah, badannya tidak setinggi yg lain tapi kelihatan lebih tua, berambut dan berjubah abu-abu dan berdiri ditopang tongkat. Tapi sejak pertama melihatnya, Cirdan merasa yg terakhir inilah yg terkuat dan terarif, dan ia menyambut dng hormat dan memberikan cincinnya Narya dng pesan, "Tugas dan bahaya besar menunggu di depanmu dan kalau tugasmu terlalu berat dan melelahkan, bawa cincin ini untuk membantu dan meringankan bebanmu. Cincin ini dititipkan padaku untuk dirahasiakan, tapi di sini tidak berguna. Kurasa dalam waktu dekat cincin ini sebaiknya dipegang tangan yg lebih mulia, yg bisa menggunakannya untuk mengobarkan keberanian." Si utusan abu-abu menerima cincin itu dan merahasiakannya, tapi si utusan putih (yg ahli mengungkap rahasia) akhirnya tahu, dan karena itu ia menyimpan dendam yg pada waktunya akan tampak.

Tidak banyak yg diketahui ttg Blue Wizard (Ithryn Luin). Bersama Curuni mereka pergi ke Timur tapi tak pernah kembali. Tidak ada yg tahu apakah mereka menjalankan misinya di sana, atau binasa, atau, seperti dituduhkan sebagian orang, dijebak oleh Sauron menjadi budaknya. Bukan mustahil ini terjadi, karena, para Istari yg bertubuh manusia ini bisa menyeleweng dari tujuan, melakukan kejahatan dan melupakan kebaikan karena memburu kekuatan untuk melakukan kebaikan.

Karena berbalut tubuh manusia para Istari harus mulai belajar banyak hal dari awal lagi lewat pengalaman, dan kenangan ttg Blessed Realm (Undying Land) tampak seperti bayangan di kejauhan, yang akan mereka rindukan selama masih setia pada misinya.

Chris Tolkien menambahkan, ada draft tulisan tangan ayahnya ttg rapat para Valar yg dipimpin Manwe, yg memutuskan akan mengirim tiga utusan. "Siapa harus berangkat? Mereka harus sakti, setara Sauron, tapi tidak boleh memakai kekuatan dan harus berbaju darah dan daging supaya bisa setara dan dipercaya elf dan manusia." Hanya dua yg maju: Curumo pilihan Aule, dan Alatar kiriman Orome.

Lalu Manwe bertanya, "Mana Olorin?" Dan Olorin, yg berbaju abu-abu dan baru pulang dari perjalanan bertanya apa keinginan Manwe. Manwe jawab ia mau Olorin jadi utusan ketiga ke Middle-earth (alasan Manwe karena Olorin sayang pada elf yg tetap tinggal di Middle-earth). Olorin bilang ia terlalu lemah untuk amanat itu dan takut akan Sauron. Lalu Manwe bilang itu justru alasan kenapa ia harus berangkat.

Oret2an Tolkien ini berakhir dengan: "Curumo (Saruman) membawa Aiwendil (Radagast) karena Yavanna (istri Aule) meminta, dan Alatar membawa Pallando sebagai teman.


Lalu ada tabel:

Olorin -- Manwe dan Varda
Curumo -- Aule
Aiwendil -- Yavanna
Alatar -- Orome
Pallando -- Orome (sebelumnya tertulis Pallando -- Mandos dan Nienna)

Sauron sendiri adalah maia dari Aule. Mungkin kenyataan bahwa Saruman "terpaksa" membawa Radagast inilah yg membuatnya sangat melecehkan Radagast.

Oh, ini menarik, tentang Gandalf. Disebutkan di Silmarillion bahwa ia tinggal di Lorien di Valinor, dan meski ia sayang pada kaum elf, ia bergerak tak terlihat di antara mereka, atau dalam wujud serupa mereka, dan para elf ini tidak tahu dari mana datangnya visi keindahan atau gagasan bijak yg ia simpan di hati mereka.


Makna nama:
Tharkun (Gandalf) -- , dwarvish, lelaki bertongkat
Incanus (Gandalf) -- harad, mata2 dari utara
Radagast -- old numenorean, pengasuh satwa
Aiwendil -- elvish, pecinta burung


Extra, dari History of Middle-earth (HOME) vol. 12: The Peoples of Middle Earth.

Dari manuskrip tulisan tangan yg menyoal pendaratan wizard di Middle-earth. Tolkien nulis di atasnya: "Apakah Glorfindel bersama mereka?" Lalu teksnya sama seperti yg di Unfinished Tales, berakhir dng "Saruman yg paling kuat."

Yg menarik, di balik oret2an ini, ada oret2an lagi yg nyaris nggak kebaca:

"Tidak ada tercatat nama untuk dua wizard ini. Mereka tidak pernah tampak atau dikenal di wilayah sebelah barat Mordor. Wizard tidak datang bersamaan. Mungkin Saruman, Gandalf, Radagast datang bareng, tapi kemungkinan besar Saruman sang pimpinan (yg sangat bangga dng fakta itu) datang sendiri pertama kali. Mungkin Gandalf dan Radagast datang bersamaan...Glorfindel juga bertemu Gandalf di pelabuhan. Keberadaan dua wizard lainnya hanya diketahui Saruman, Gandalf dan Radagast, dan ketika Saruman, dm keadaan berang, menyebut ada lima wizard (di buku Two Towers saat adu argumen dng Gandalf di gerbang Orthanc) ia sebetulnya membocorkan informasi rahasia."


Catatan lain di kertas yg sama lebih mentah lagi dan lebih sulit dibaca:

"Dua 'yang lain' datang jauh lebih awal, ketika keadaan jadi makin gawat di Second Age, mungkin pada waktu yg sama dng Glorfindel. Glorfindel dikirim untuk membantu Elrond dan (meski tidak disebut) akan jadi sosok utama dalam perang di Eriaodr. Dua Istari lainnya dikirim dng tujuan berbeda. Morinehtar (Darkness-slayer) dan Romestamo (East-helper), tugas mereka menyusup membawa bantuan untuk suku2 manusia yg memberontak terhadap pemujaan Melkor, memprovokasi perlawanan, dan setelah Sauron jatuh pertama kali (mungkin maksudnya ketika Sauron -alah di Battle of Last Alliance) mencari tempat persembunyiannya (meski gagal), serta menyebabkan perseteruan dan kekacauan di wilayah Timur di bawah bayang2 kekuasaan Sauron. Mereka pasti punya pengaruh sangat besar dlm sejarah Second dan Third Age, berperan sangat penting dlm melemahkan dan mengacaukan kekuatan kubu Timur yg jika dibiarkan bisa mengalahkan kekuatan kubu Barat."


Menarik, ya. Apa mungkin kalau nggak ada Blue Wizard ini oliphaunt bisa tumbuh lebih gede dari ruko, segede gedung empat tingkat mungkin? (Terus kasih makannya gimana? Yg ngebersihin kadangnya siapa? Pake apa?)

Tambahan dari Poppy D. Kartadikaria:

 Karena Radagast emang nebeng, makanya dia cuma ngurusin taneman dan hewan doang atas perintah Yavanna. And I'd like to think karena Alatar dan Pallando adalah utusan Orome sang pemburu monster, (awalnya) mereka bertugas memusnahkan/mengurung monster2 di Timur yg sapa tau jumlahnya lebih banyak dan lebih menakutkan daripada di daerah Barat (lah di sana gajahnya aja segede gedung bertingkat). And maybe kemudian dijebak sama Curunir di sana, karena bisa kebayang dia paling takut sama utusan Orome.

Tuesday, January 29, 2013

SISTEM KEAGAMAAN & RITUAL DI MIDDLE-EARTH

oleh Novia Stephani


Ini juga oleh2 dari diskusi di Kinokuniya bareng temen2 Myth Lovers Jumat lalu.

Theologi dan pemujaan dewa-dewi sepertinya selalu ada dlm mitologi mana pun, dari Zeus cs-nya Yunani sampe Thor dkk di legenda Norse.

Di Middle-earth, seperti Poppy dan Dini udah rangkum dari Silmarillion (baca, ya, udah di-pin di grup ini kok), ada Eru yg satu, yg menciptakan dewa-dewi (atau seperti deskripsi Tolkien highest angelic beings) yg disebut Valar dan Valier. Masing2 Vala/Valie punya tugas dan kekuasaan. Ada Manwe penguasa angin dan udara, Varda penguasa bintang, Ulmo penguasa air, Yavanna penguasa tetumbuhan, Aule penguasa rekayasa/engineering dll. Bahkan ada Vala yg berubah jahat, yaitu Melkor.

Para Valar dibantu Maiar (yg Tolkien sebut lesser angelic being). Ada Maiar baik seperti Gandalf dan Radagast, Arien yg mengatur matahari dan Tilion yg mengatur bulan. Ada juga yg kena hasut dan jadi jahat kayak Sauron, Saruman, bahkan Balrog.

Tapi bagaimana sistem keagamaan di Middle-earth? Nggak seperti agama yg kita kenal, di Middle-earth nggak ada kuil/tempat ibadah, upacara/ritual religius, kitab suci, pimpinan agama/pendeta/imam. Para elf digambarkan kerap menyerukan nama Varda penguasa bintang saat kepepet butuh bantuan. Konon ini karena saat berada dekat Varda, Manwe bisa memandang lebih jauh, sementara saat di sisi Manwe, Varda bisa lebih jelas mendengar seruan minta tolong. Para elf yg sudah jatuh cinta pada bintang sejak dibangkitkan di Cuivienen biasa memanggil Varda dng nama Elbereth.

Saat Fellowship diserang Ringwraith di Sarn Gebir, Legolas sempat menyerukan Elbereth sebelum melepas anak panah menembak Fell Beast tunggangan Nazgul. Saat dikepung Ringwraith di Weathertop, Frodo sempat menyerang Nazgul dengan pedangnya sambil berteriak,"O Elbereth! Gilthoniel!" dan menurut Aragorn nama Elbereth ditakuti para Nazgul sehingga mungkin jadi salah satu alasan mereka ngacir. Juga, saat Frodo sudah tiba di tepi Bruinen dan dihampiri para Nazgul berkuda (kalo di buku kan Frodo nggak boncengan Arwen saat berkuda ke Rivendell) dan dia bersumpah, "By Elbereth and Luthien the Fair, you shall have neither the Ring nor me" (semoga gak salah kutip). Begitu pula waktu Sam nyaris putus asa di Cirith Ungol, tau2 dia mulai deklamasi "O Elbereth Gilthoniel! O menel palan-diriel...dst."

Ini menarik karena yg diseru justru Varda, bukan "O Eru Iluvatar!" ato "By Manwe Sulimo..." Selain itu kalo baca LOTR keliatan bahwa nama dewa-dewi ini nggak diumbar begitu aja. Waktu Merry kaget liat kamar mandi di Crickhollow banjir lantaran Pippin mandi heboh, dia nggak tereak, "Ya Eru, Pippin keringin plafonnya!" Dia cuma berseru "Lawks!"

Ini juga menarik karena berarti Frodo dan Sam, yg mungkin kenal budaya elf melalui Bilbo, juga menyerap kepercayaan mereka, sementara kepercayaan hobbit sendiri nggak pernah dibahas mendetail dan ritual yg mereka kenal semata2 ritual sosial, kayak kalo diundang makan harus membungkuk ke tuan rumah dan bilang terima kasih, kalau bikin kontrak mesti diteken tujuh hobbit dengan tinta merah, dan kalau ulang tahun harus bagi2 hadiah.

Bagaimana dengan ras manusia?

Setelah diringkusnya Melkor, klan manusia yg membantu para elf dan Valar mengalahkannya dihadiahi Pulau Numenor/Westernesse, yg letaknya antara Middle-earth dan Undying Land (Tol Eressea dan Valinor). Di sini bangsa Numenor dididik kaum elf hingga jadi mariner tangguh dan punya teknologi mumpuni (mereka yg nantinya bikin palantir dan bangun Minas Tirith dan Orthanc). Umur mereka juga jadi tiga sampe lima kali lebih panjang dari umur manusia biasa.

Selama ribuan tahun manusia Numenor melakukan upacara Erukyerme (memohon pada Eru), di awal tahun, Erulaitale (mengagungkan Eru) di tengah tahun dan Eruhantale (mensyukuri karunia Eru) di akhir tahun. Upacaranya sederhana, di puncak Meneltarma, raja Numenor kasih sesajen buah hasil panen pertama, disaksikan elang2 raksasa.

Tapi saat raja2 Numenor makin terobsesi manjangin umur dan menunda mati, apalagi saat Sauron mulai menghasut mereka untuk menuntut keabadian seperti para elf, upacara2 ini mulai ditinggalkan. Sauron malah bikin aliran sesat memuja Morgoth, bangun kuil di Numenor dan ngadain ritual necromancy, bikin asam hitam mengepul.

Setelah Ar-Pharazon raja Nuemnor yg kemakan hasutan Sauron nekat berlayar ke Valinor nunutu keabadian, Numenor ditenggelamin. Untung sebagian penduduknya, dipimpin Elndil dan anaknya Isildur dan Anarion sempet bawa kapal menyelamatkan diri ke Middle-earth dan membangun kerajaan Gondor dan Arnor.

Di zaman Frodo, sisa ritual manusia Numenor tinggal satu: sebelum makan berdiri dulu mengheningkan cipta menghadap ke Barat, ke arah Numenor yg tenggelam, dan Undying Land, seperti dilakukan Faramir dan pasukannya di Henneth Annun.

Kalo dwarf? Mereka nyebut Aule, pencipta ras dwarf, dng julukan Mahal. Tapi nggak ada info gimana teologi dan agama dwarf.

CONCERNING FELL BEAST

oleh Novia Stephani


Satu lagi dari ngobrol soal mitologi Middle-earth bareng Myth Lovers. Sorry kalo bolak-balik ngepost soal acara ini. Gara2 pertanyaan2nya seru banget jadi buka2 buku lagi dan nemu hal lucu2.

Misalnya soal fellbeast. Makhluk tunggangan Nazgul ini digambarin nggak berbulu dan punya rentang sayap gede banget. Tapi ini burung apa naga, ya? Di LOTR gak terlalu dijelasin, cuma dibilang fellbeast ini dibiakkan oleh Sauron dan dikasih makan daging nggak bagus. Tapi apa makhluk asalnya, nggak disebutin. Tolkien dalam suratnya membantah bahwa fellbeast ini burung purba pterodactyl, tapi memang bentuknya mirip.

Tapi kurangnya info ttg fellbeast ini mesti dimaklumin juga sih. Bagaimana pun sumber cerita LOTR ini kan Red Book of Westmarch yg ditulis Bilbo, Frodo dan Sam (dan diterjemahkan Tolkien :p). Sepanjang petualangan, mereka hanya hangout dengan good guys aja. Kalo pun sempat interaksi dengan bad guys-nya selalu dalam keadaan bermusuhan, saat diculik, disandera ato lagi berantem. Jadi bisa dimaklumin kalo kita tahu banyak soal elang raksasa, soal Beorn, soal sejarah ras kuda mearas, karena semuanya di sisi good guys.

Mungkin kalo ada Red Book of Westmarch Perjuangan versi Easterling ato Haradrim ato Mordor orc kita bisa tahu lebih banyak soal makhluk yg digunakan para bad guys. Misalnya gimana sejarahnya kok mumakil bisa segede itu, makannya berapa gerobak sehari dan pupupnya bisa dipake mupuk berapa hektar kebun? Ato fellbeast ini bertelur berapa sekali musim kawin, yg ngeramin induk jantan atau betina ato orc rekrutan, dsb.

3T (Tengwar Typing Tips)


by Kania Anggraeni a.k.a Niphredil

Suilad, Mellyn!
Setelah kemaren belajar Kejar Paket T (Tengwar, maksudnya, hehehe...), dan sekarang jadi tahu cara membaca dan menulis pake huruf Tengwar ciptaan mbah Tolkien kita tercinta, sekarang kita belajar cara ngetik pake huruf Tengwar di komputer, yuks! Ini ada beberapa tips, semoga bermanfaat:

1.      Belajar baca dulu, dooong!
Tentunya kalo mau bisa ngetik pake  huruf Tengwar, harus bisa dulu cara baca tulisnya. Link tentang cara membaca Tengwar-nya sudah tersedia kok, di MP kita, tinggal klik aja. Sekalian di-save dan print Tengwar chart-nya buat belajar baca sekaligus ntar berguna buat belajar ngetik. Soalnya kalo belum bisa baca, bakal blank, deh...

2.      Download font Tengwar-nya.
Font Tengwar-nya harus di download dulu, biar bisa diketik di komputer. Ini juga linknya udah ada di MP kita, tinggal di-klik and... Voila! Pilih font Tengwar Sindarin, biar gampang (maksudnya, karena kita kemaren belajar-nya kan pake Tengwar Sindarin yang tehta mode, gitu). Ntar kalo udah canggih mau pake Tengwar Cursive, kek, terserah. Eh, yg ini Bu Guru Niph pun belum pernah pake, hehehe...

3.      Posisi huruf Tengwar di keyboard.
Udah nge-down load font-nya, tinggal buka Word, misalnya, pilih Font Tengwar Sindarin, tinggal cetak cetuk keyboard, keluar deh, si Tengwar. Tapi... gimana kita tahunya Tengwa apa terletak di mana? Misalnya: kalo mau ngetik huruf Lambe (L), misalnya. Huruf apa yang kudu diketik?
Tenang, tenang, jangan panik, wanita dan anak2 dulu *lho?* Maksudnya, ada polanya kok.
-          Coba lihat keyboard, di urutan paling atas ada angka 1, 2, 3, dst, kan?
-          Sekarang lihat Tengwar chart masing2 (seperti contoh yang ada di sini, juga ada di buku dan "diktat Tengwar yang sudah di-download dari Link yang tersedia)di kolom paling kiri (dari atas ke bawah) ada Tengwar : Tinco, Ando, Sule, dst.
-          Naaah, sekarang tinggal sesuaikan aja menurut kolomnya: Misalnya, kalo mau ngetik tengwa/huruf Tinco (t)  tinggal pencet angka 1. Mau mencet tengwa Ando (D), pencet angka 2. Mau ngetik tengwa Malta (M), tinggal pencet huruf T di keyboard. Kalo mau ngetik tengwa Lambe (L, as in Legolas) pencet huruf apa di keyboard, hayooo...?
-          Btw, vowel carrier (buat tehta dan Quenya mode) posisinya ada di tombol (`), di sebelah angka 1. Kalo mau dijadiin long vowel carrier pencet aja Shift+ (`).

4.   Cara ngetik Tehta
Udah tau letak hurufnya, gimana nih, kalo mau pake Tehta? Kalo Beleriand mode mah, gak pake Tehta juga gak apa2, tapi kalo  mau pake Tehta mode ato Quenya mode kan kudu pake Tehta, tapi.... udah pencet sana sini kok, Tehta-nya gak ada?
Tenaaang, ada kok. Pencet shift aja. Misalnya nih, di bagian angka 1,2, 3, nah kita mulai dari angka 3.  Kita pencet Shift + (3) – maksudnya Shift dan angka  keluar deh, tehta buat A. Kalo buat tehta e , kita pencet Shift + (4). Shift + (5)= i, Shift + (6) = o, Shift + (7) = u. Posisi tehtar dibagian sini agak ke kiri, kalo mau dibikin agak ke kanan sedikit (ato ke tengah), pindah kebagian Q, W, E, R, dsb di keyboard mulai dari huruf E, jadi Shift + (e), gitu, dst. Mau lebih kanan lagi, ya, pindah ke bagian A, S, D, F, dst. Mulai dari D, dan seterusnya.
Khusus untuk tehta buat y (pronunciation nya antara e [as in pedang] dan u) yang berbentuk titik 2 di atas Tengwa, harus pake 2 baris berbeda. Misalnya pencet dulu Shift + (5) jadi satu titik, terus pencet lagi Shift + (t), jadi satu titik lagi. Kalo gak mau repot, klik aja Insert trus klik Symbol, tinggal pilih deh...

5.   Tanda baca lainnya
Sebetulnya tinggal mencoba Shift plus macem2 pencetan selain yang buat  Tehta. Tapi kalo gak mau repot (dan biasanya gue males nyarinya, lagipula gue gak  hafal, hehehe...) klik Insert trus klik Symbol aja. Di sana kita tinggal pilih macam2 tanda baca, mulai dari garis lurus di atas Tengwa yang buat nasal sounds: nt, nd, dll, sampe tanda wavy line yang buat menandakan konsonan dobel pada kata “mellon”. Tinggal pilih symbol yang kita butuh kan trus klik Insert. Beres.

Masih bingung? Emang sih, kalo ada peragaan lebih afdol. Makanya kalo ketemuan lagi kayaknya kudu ada yang rela bawa laptop, biar bisa lebih jelas. Sementara itu, coba2 aja dulu dari tips ini. Kalo bingung, silahkan tanya2, mudah2an Ibu Guru Niphredil bisa membantu. Kalo gak , ya... mari kita belajar sama2.

Hope you find the tips above helpful. Maaf kalo masih gak jelas, emang rada ribet, sih...

Niph

Monday, January 28, 2013

WEST vs. EAST

by Novia Stephani

Sedikit cerita lagi dari diskusi bareng Myth Lovers di Kinokuniya PS Jumat lalu. Salah satu peserta (dan seneng banget banyak penonton yg datang. Kinokuniya sampe mengerahkan kursi ekstra dan bahkan ada yg berdiri) bernama Rocky (mudah2an nggak salah eja) nanya kenapa di buku Tolkien segala yg baik ada di Barat, seperti Valinor dan Tol Eressea, sementara semua yg buruk ada di Timur seperti Mordor, Easterling, dan Haradrim.

Tolkien sendiri menegaskan beberapa kali dalam berbagai kesempatan bahwa ia tidak suka cerita karangannya dijadikan alegori, perlambang/simbol atau representasi dunia yg kita huni ini. Jadi aku sendiri menyimpulkan bahwa dalam hal ini, kita nggak bisa mengasumsikan bahwa karena Tolkien meletakkan Valinor di Barat dan Mordor di Timur berarti dia penganut paham Western supremacy.

Para kritikusnya memang ada sih yg mencap karya Tolkien itu rasis dng alasan nggak ada tokoh kulit berwarna. Tapitapitapi kan isinya Fellowship macem2 ras, bukan manusia aja (manusianya malah minoritas). Dan di sini jadi keliatan kenapa menganalisis fantasi cuma dari sudut pandang dunia kita aja nggak cukup.

Satu kasus yg menarik misalnya waktu Tolkien tegas membantah
bahwa secara spiritual Middle-earth menyerupai Nordic Europe, bagian benua Eropa yg kita kenal melahirkan mitologi dng tokoh2 seperti Thor, Odin, dan Freya, yg punya Valkyrie dan memperkenalkan peristiwa Ragnarok.

Menurut Tolkien kalaupun dipersamakan dengan Eropa, tempat berlangsungnya berbagai peristiwa Middle-earth itu lebih bisa disetarakan dengan Barat Laut Eropa. Jika Hobbiton dan Rivendell diasumsikan berada sekitar Oxford, Minas Tirith (hampir 1000 km ke selatan) kurang lebih berada di Florence (Prancis) dan muara Anduin dan Pelagir di lintang yg sama dng kerajaan kuno Troy.

Bagi Tolkien Utara dalam arti seperti Nordic Europe bukan merupakan kiblat. Dalam suratnya, beliau bahkan bilang bahwa Utara justru adalah lokasi benteng musuh, markasnya Melkor di Utumno.

Sunday, January 27, 2013

QUENTA SILMARILLION: Sejarah Silmarili


oleh Poppy D. Kartadikaria


Bab 2: Tentang Aulë dan Yavanna


Dikisahkan bahwa kaum Dwarf diciptakan oleh Aulë dalam kegelapan Middle-earth, karena Aulë sangat menanti-nantikan kedatangan Anak-Anak Ilúvatar untuk dijadikan murid yang bisa diajarinya seni tempa, tapi nggak sabaran nunggu Ilúvatar selesai bikin desain mereka. Karena Aulë tidak tahu bentuk seperti apa yang bakal dimunculkan Ilúvatar, maka dia membentuk dwarf seperti sekarang ini. Aulë juga beralasan bahwa makhluk yang menempati Bumi harus kuat dan tahan banting, karena Melkor masih punya kuasa di sana. Tapi takut Valar lain ngadu ke Eru, dia bekerja diam-diam. Maka dia menciptakan Tujuh Leluhur Dwarf dalam aula besar di bawah gunung di Middle-earth.

Ilúvatar jelas tahu perbuatan Aulë (tanpa perlu ada yang ngadu), dan begitu Aulë selesai membentuk dwarf serta memberi mereka bahasa yang diciptakannya sendiri, Ilúvatar bicara kepadanya, bikin Aulë mendadak beku ketakutan, “Ngapain kamu? Kenapa kamu menciptakan sesuatu yang berada di luar kekuatan dan kuasamu sendiri? Aku cuma memberi kamu kuasa atas diri kamu sendiri, nggak lebih dari itu. Jadi makhluk ciptaan kamu hanya bisa bergerak jika kamu perintahkan bergerak, dan kalau pikiran kamu lagi ngelantur, mereka bakal mematung. Memangnya kamu mau mereka jadi seperti itu?”

Bayangkanlah Aulë nunduk malu sambil mainin jempol. “Tapi kan aku nggak pengin menguasai apa-apa. Aku cuma pengin ada makhluk selain Ainur, yang bisa diajarin dan bisa menghargai indahnya Eä yang kauciptakan. Arda masih lega banget, banyak makhluk yang bisa tinggal di sana, tapi sekarang masih kosong dan nggak asyik. Karena nggak sabaran, aku bertindak kelewatan. Tapi aku kan anakmu, sang Pencipta, like father like son dong, aku juga pengin menciptakan sesuatu. Bukan maksudku melanggar dan sok pinter. Jadi aku mesti gimana supaya kau nggak marah lagi? Sebagai seorang putra, kupersembahkan ciptaanku ini kepadamu, yang kubuat dengan tanganku sendiri, tanganku yang kauciptakan. Atau lebih baik kuhancurkan saja hasil pekerjaan pradugaku ini?”

Setelah merengek-rengek lebay seperti itu, Aulë mengambil palu godam dan sambil nangis sesegrukan siap menghancurkan Tujuh Leluhur Dwarf. Tapi Ilúvatar kasihan padanya, memahami hasratnya dan memaafkannya karena Aulë segera menyesal. Lagi pula, ketujuh dwarf mengerut ketakutan begitu palu diangkat Aulë, memohon supaya mereka nggak dijadikan daging cincang. Suara Ilúvatar terdengar lagi, “Aku terima persembahanmu. Lagian udah kepalang, sekarang mereka sudah punya nyawa sendiri.”

Aulë kegirangan dan berterima kasih. “Semoga Eru memberkati pekerjaanku dan memperbaikinya!” Tapi Eru bilang, “Enak aja! Aku mengizinkan mereka hidup, tapi nggak bakal bentuk mereka kuperbaiki lagi. Dan mereka nggak boleh nongol duluan sebelum kaum Firstborn. Ciptaanmu ini sekarang harus tidur dalam kegelapan di bawah bebatuan dan menunggu, meskipun lama sekali. Setelah Firstborn ciptaanku kuturunkan ke Bumi, maka ciptaanmu akan kubangunkan. Nanti bakal sering terjadi perselisihan antara anak-anakmu ini, yang jadi anak angkatku, dengan anak-anak ciptaanku sendiri. Ngerti?”

Maka Aulë membawa Tujuh Leluhur Dwarf, ditidurkanlah mereka di tempat-tempat yang terpisah jauh, kemudian dia pulang ke Valinor, menunggu tahun demi tahun demi tahun...

Karena di zaman itu Melkor masih kuat, Aulë menciptakan dwarf sebagai makhluk tahan gempa. Mereka sekuat batu, keras kepala, kalau berteman sangat setia dan kalau bermusuhan susah diajak cantelan kelingking lagi. Tubuh mereka bisa menanggung sakit, lapar dan siksaan lebih baik daripada ras mana pun; mereka hidup lama, jauh lebih lama daripada manusia, tapi tidak abadi. Kepercayaan kaum dwarf adalah, jika mereka mati, Aulë sang pencipta mereka (yang mereka sebut Mahal) akan membawa mereka ke Mandos, di mana ada balairung terpisah untuk kaum mereka sendiri. Kemudian mereka akan disucikan oleh Ilúvatar dan ditempatkan di antara Anak-Anak yang lain setelah Kiamat. Maka tugas mereka adalah berbakti pada Aulë, membantunya membentuk kembali Arda setelah Pertempuran Terakhir. Mereka juga percaya Tujuh Leluhur Dwarf akan hidup kembali dalam keturunan mereka dan sekali lagi menggunakan nama-nama kuno mereka: Durin-lah yang paling terkenal di sepanjang zaman, moyang mereka yang paling bersahabat dengan kaum elf, yang istananya berada di Khazad-dûm.

Sewaktu menciptakan dwarf, Aulë ngumpet dari Valar yang lain, tapi sekarang dia ngaku ke Yavanna. Lalu Yavanna bilang, “Untung Eru maafin kamu, dan aku senang kamu senang. Tapi karena kamu ngumpetin ini dari aku, maka anak-anakmu itu nggak akan terlalu menyukai hal-hal yang aku cintai. Mereka akan lebih mencintai barang-barang buatan mereka sendiri. Mereka bakal menggali dan tidak peduli segala hal yang tumbuh di permukaan tanah. Banyak pohon yang akan dilukai besi mereka.” Istri di mana-mana sama aja, nggak manusia, nggak Vala, manyun kalo suami berbuat sesuatu diam-diam.

Aulë bela diri, “Tapi Anak-Anak Ilúvatar juga bakal seperti itu, mereka perlu makan dan perlu membangun. Eru bakal memberi mereka tempat tinggal, dan mereka akan menggunakan semua yang bisa mereka temukan di Arda, meski Eru takkan membiarkan mereka buka lahan sembarangan tanpa menghargai pekerjaanmu sama sekali.”

“Asalkan hati mereka nggak diracunin Melkor,” kata Yavanna. Dia jadi ketar-ketir memikirkan apa yang bakal terjadi di Middle-earth nanti. Maka dia menghadap Manwë, bukan bermaksud ngaduin suaminya, tapi bertanya apakah benar Anak-Anak Ilúvatar nanti akan menguasai hasil pekerjaannya dan berbuat semau mereka.

Manwë berkata, “Benar. Tapi kenapa kamu nanya begitu?”

Yavanna jadi sedih. “Aku cemas. Aku sangat mencintai hasil pekerjaanku. Tidak cukupkah Melkor ngacak-ngacak? Tidak adakah pekerjaanku yang bakal aman dari kekuasaan kaum lain?”

Manwë bertanya, “Kalau bisa, pekerjaanmu yang mana yang ingin kamu selamatkan?”

“Semuanya punya nilai,” kata Yavanna. “Tapi kaum kelvar (hewan) bisa kabur dan membela diri, sementara kaum olvar (tanaman) tidak bisa. Di antara olvar aku paling mencintai pohon yang butuh waktu lama untuk tumbuh, tapi bisa ditumbangkan sekejap mata. Kalau pohon itu tidak memberi buah, takkan ada yang menangisinya jika ditebang. Aku ingin pohon bisa bicara atas nama semua tumbuhan dan menghukum mereka yang merusak tanaman.”

“Kamu mabok?” tanya Manwë.

Yavanna ngotot, “Tapi itu semua disebut dalam Lagu. Sementara kau dan Ulmo mengerjakan udara, awan dan mencurahkan hujan, aku membuat ranting-ranting pohon tumbuh untuk menyambutnya, dan beberapa pohon bernyanyi kepada Ilúvatar di sela-sela angin dan hujan.”

Manwë jadi bengong, dan dalam renungannya Ilúvatar memberi wangsit. Kemudian Manwë menyampaikan kepada Yavanna kata-kata Ilúvatar: bahwa saat Anak-Anak Ilúvatar dibangunkan, maka pikiran Yavanna pun akan diwujudkan, dan pikiran itu akan memanggil spirit-spirit dari kejauhan, kemudian spirit-spirit tersebut akan berkeliaran di antara kelvar dan olvar, beberapa bahkan akan merasuki hewan dan tanaman, dan mereka akan dihormati; jika mereka diperlakukan tidak adil, kemarahan mereka akan menakutkan. Tapi hanya untuk sementara, saat kaum Firstborn masih berkuasa, dan kaum Secondborn masih muda. Namun pikiran Yavanna dan Manwë pada dasarnya bersinggungan, sama-sama menunggang angin bagaikan burung-burung raksasa melesat di atas mega. Ilúvatar mendengar semua itu dan akan mewujudkan segalanya. Maka sebelum Anak-Anak Ilúvatar bangkit, akan terbang Elang-Elang Penguasa Daerah Barat.

Yavanna girang mendengar itu, kemudian dia berdiri dan menengadah ke langit, berkata, “Pohon-pohon Kementári akan tumbuh begitu tinggi sehingga Elang-Elang sang Raja Arda bisa bersarang di puncaknya!”

Manwë nggak mau kalah, berdiri lebih menjulang daripada Yavanna, dan berkata, “Tidak. Hanya pohon-pohon Aulë yang akan tumbuh cukup tinggi. Elang-elang akan bersarang di puncak gunung, dan elang-elang akan mendengar suara mereka yang membutuhkan dan berdoa kepada kita. Namun di dalam hutan para Gembala Pohon akan berkuasa.”

Setelah mendapat pencerahan dari Manwë, Yavanna pulang ke Aulë. Suaminya sedang asyik menempa di bengkelnya. “Eru sangat murah hati,” kata Yavanna, jumawa karena merasa dibela. “Anak-anakmu harus waspada! Karena di hutan nanti akan ada kekuatan besar yang bakal ngamuk kalau mereka bikin ulah.”

“Tetap saja mereka bakal butuh kayu,” kata Aulë cuek sambil lanjut menempa.

Dalam sejarah Arda, ini adalah percekcokan rumah tangga pertama di dunia...

QUENTA SILMARILLION: Sejarah Silmarili


oleh Dini Nitihardjo


Bab 1 : Tentang Permulaan Zaman


Dikisahkan bahwa Perang Pertama dimulai bahkan sebelum Arda selesai dibangun dan belum ada yang tumbuh dan berjalan di permukaannya dan untuk sekian lama Melkor selalu menang. Tapi di tengah-tengah pertempuran, datanglah spirit dengan kekuatan hebat dan keberanian besar membantu para Valar demi mendengar adanya perang di Kerajaan Kecil; dan Arda dipenuhi oleh suara tawanya. Demikianlah Tulkas Sang Perkasa datang, yang mana murkanya laksana angin kencang yang membuyarkan awan dan kegelapan yang melingkupi Arda; dan Melkor melarikan diri dari kemurkaan dan tawa Tulkas, dan meninggalkan Arda, dan akhirnya ada kedamaian untuk waktu yang lama. Tulkas kemudian menetap dan mejadi salah satu Valar di Kerajaan Arda, tapi Melkor merutuk dalam kegelapan dan membenci Tulkas sejak saat itu.

Di masa damai itu para Valar membenahi lautan, daratan dan pegunungan, dan Yavanna akhirnya bisa menanam benih yang sudah lama ia rancang. Dan di saat api-api padam atau terkubur dalam bukit-bukit purba, dibutuhkanlah cahaya. Atas permohonan Yavanna, Aulë menempa dua lampu besar untuk penerangan Middle-earth yang dibangun di tengah lautan. Kemudian Varda mengisi lampu-lampu itu dengan cahaya dan Manwë mensucikannya dan para Valar menaruhnya di atar pilar-pilar yang tinggi dan megah, melebihi ketinggian gunung-gunung. Satu lampu pasang dekat sebelah utara Middle-earth dan diberi nama Illuin dan satunya lagi dipasang di selatan dan diberi nama Ormal. Cahaya dari Lampu-lampu para Valar menerangi Bumi, sehingga semuanya terang seperti hari yang tak pernah berganti.

Kemudian bibit yang ditanam Yavanna dengan cepat menjadi tunas dan berkembang dan kemudian munculah beragam tumbuhan besar dan kecil, lumut, rumput dan pakis besar, serta pepohonan yang pucuknya bermahkota awan bagaikan pegunungan hidup, tapi akarnya diselimuti dalam temaram hijau. Dan hewan liar muncul dan hidup di ladang rumput atau di sungai-sungai dan danau-danau, atau berjalan dalam hutan. Sementara ini belum ada bunga yang berkembang atau burung yang berkicau karena mereka masih menunggu saatnya dalam sanubari Yavanna, namun imajinasi Yavanna sangatlah kaya dan tidak ada tempat lain yang lebih subur dari bagian paling tengah Bumi, di mana cahaya kedua Lampu bertemu dan membaur. Dan di sanalah, di Pulau Almaren di Great Lake, tempat tinggal pertama para Valar ketika semua masih muda dan warna hijau yang baru dibuat merupakan keajaiban di mata para pembuatnya, dan mereka puas untuk waktu yang lama.

Suatu saat ketika para Valar beristirahat dari pekerjaan mereka sambil mengamati pertumbuhan dan berkembangnya segala sesuatu yang sudah mereka rancang dan mulai, Manwë memerintahkan pesta besar dan para Valar beserta pengawal mereka datang memenuhi panggilannya. Tapi Aulë dan Tulkas letih karena ketrampilan Aulë dan kekuatan Tulkas dikeluarkan tanpa henti sejak mereka mulai bekerja. Melkor mengetahui apa saja yang sudah dilakukan para Valar, karena ia punya teman rahasia dan mata-mata di antara para Maiar yang bekerja untuknya. Jauh dalam kegelapan Melkor diliputi kebencian dan kecemburuan hasil kerja para Valar, yang dia inginkan untuk menjadi taklukannya. Maka dikumpulkanlah para spirit dari luar Eä yang telah disesatkan untuk menjadi pengikutnya dan dia merasa dirinya sudah kuat. Merasa waktunya telah tiba, mendekatlah dia ke Arda dan saat melihat dari atas keindahan Bumi di musim Semi, hal ini semakin mengisinya dengan kebencian.

Para Valar berkumpul di Almaren tanpa rasa kuatir, dan karena cahaya Illuin mereka tidak melihat bayangan di Utara yang ditebarkan Melkor dari kejauhan, karena ia telah berubah menjadi segelap Malam dalam Kehampaan. Dan dikisahkan dalam lagu-lagu bahwa dalam Pesta Musim Semi Arda itu, Tulkas memperistri Nessa, adik Oromë, dan ia menari di hadapan para Valar di atas hamparan rumput hijau Almaren.

Kemudian Tulkas tidur, karena lelah dan puas dan Melkor merasa saatnya telah tiba. Maka ia menyelinap dari balik Dinding Malam dengan pasukannya, dan datang ke Middle-earth jauh di utara; dan para Valar tidak menyadarinya.

Kemudian Melkor mulai membangun benteng yang besar, jauh di dalam Bumi, di bawah pegunungan gelap di mana pancaran Illuin dingin dan redup. Benteng tersebut bernama Utumno, dan meski para Valar belum mengetahui keberadaannya, kejahatan Melkor dan hawar kebenciannya mengalir keluar, dan Musim Semi di Arda pun rusak. Tumbuhan hijau menjadi sakit dan busuk, sungai-sungai dipenuhi ganggang dan kotoran, rawa-rawa terbentuk, busuk dan beracun, menjadi tempat berkembang biak lalat, sarang ketakutan; dan hewan-hewan menjadi monster bertanduk dan mewarnai tanah dengan darah. Baru kemudian para Valar menyadari bahwa Melkor mulai berulah lagi dan mereka mencari tempat persembunyiannya. Tapi Melkor yang sangat yakin dengan kekuatan Utumno dan para pembantunya, tiba-tiba melancarkan serangan terhadap para Valar yang belum siap. Melkor menyerang Illuin dan Ormal, meruntuhkan pilar-pilar dan memecahkan lampunya. Saat meruntuhkan pilar-pilar tersebut, daratan patah dan laut mengamuk; dan saat lampu-lampu tersebut pecah, api yang merusak merebak ke penjuru Bumi. Bentuk Arda dan simetri lautannya pun rusak saat itu, hingga rancangan pertama para Valar tidak bisa lagi dipulihkan.

Dalam kekalutan dan kegelapan Melkor melarikan diri dan bersembunyi di Utumno, meskipun sebenarnya dia takut karena di atas amukan lautan dia mendengar suara Manwë sekencang angin dan tanah bergetar di bawah kaki Tulkas. Saat itu para Valar tidak bisa menangkapnya karena sebagian besar kekuatan mereka dibutuhkan untuk mengendalikan kekacauan Bumi dan menyelamatkan hasil karya mereka yang bisa diselamatkan dari reruntuhan; dan setelahnya mereka tidak berani membangun Bumi lagi, sampai mereka tahu di mana Anak-anak Ilúvatar akan bermukim, yang belum tiba saatnya untuk datang dan masih disembunyikan dari para Valar.

Maka berakhirlah musim Semi Arda. Tempat tinggal para Valar di Almaren hancur lebur, dan mereka tidak punya tempat tinggal yang permanen di muka Bumi. Karena itulah mereka meninggalkan Middle-earth dan pergi ke Land of Aman, di ujung paling barat daratan di perbatasan bumi, karena pantai baratnya menghadap Lautan Luar, yang disebut oleh kaum Elf Ekkaia, mengelilingi Kerajaan Arda. Seluas apa lautan itu tidak ada yang tahu selain para Valar; dan setelah itu adalah Dinding Malam. Pantai timur Aman adalah paling ujung Belegaer, the Great Sea di Barat dan sejak Melkor kembali ke Middle-earth sementara mereka belum berhasil menangkapnya, para Valar memperkuat kediaman mereka, dan di atas pantai-pantai Aman mereka membangun Pelóri, Pegunungan Aman, tertinggi di muka Bumi. Dan di antara pegunungan Pelóri terdapat puncak tertinggi di mana Manwë menetapkan tahtanya. Kaum Elf menyebutnya gunung suci itu Taniquetil dan Oiolossë Putih Abadi, dan Elerrína Bermahkota Bintang-bintang, dan banyak nama lagi; tapi kaum Sindar menyebut tempat itu dalam bahasa mereka sebagai Amon Uilos. Dari aula mereka di atas Taniquetil, Manwë dan Varda dapat melihat Bumi bahkan sampai ke ujung paling Timur.

Di balik dinding Pelóri para Valar menetapkan wilayah kekuasaan mereka di bagian yang disebut Valinor, dan di sanalah rumah-rumah, kebun-kebun dan menara-menara mereka. Di pulau yang dijaga itu para Valar mengumpulkan cahaya dan hal-hal yang terindah yang dapat diselamatkan dari runtuhan; dan banyak lagi hal-hal indah yang baru dibuat, dan Valinor menjadi lebih indah bahkan dibanding Middle-earth saat musim Semi Arda; dan tanah itu diberkati karena para Dewa tinggal di sana, dan tak ada yang memudar atau meranggas, juga tak ada noda di atas bunga atau daun di pulau itu, atau kebusukan atau penyakit atas semua yang hidup; karena semua batu dan airnya disucikan.

Ketika Valinor selesai dibentuk dan kediamana para Valar dibangun, di tengah-tengah dataran jauh dari pegunungan para Valar membangun kota mereka, Valmar dengan banyak lonceng. Di hadapan gerbang baratnya terdapat anak bukit hijau, Ezellohar, yang juga disebut Corollairë; dan Yavanna memberkatinya, dan ia duduk di sana di atas hamparan rumput hijau dan menyanyikan lagu kekuatan, yang mana di dalamnya terkandung semua buah pikirannya atas segala sesuatu yang tumbuh di bumi. Tapi Nienna merenung dalam sunyi, dan menyirami anak bukit tersebut dengan air matanya. Saat itu para Valar berkumpul untuk mendengar lagu Yavanna, dan mereka duduk dalam keheningan dalam singgasana dewan in Máhanaxar, Lingkaran Takdir dekat gerbang emas Valmar dan Yavanna Kementári bernyanyi di hadapan mereka dan mereka mengamati.

Dan saat mereka mengamati, di atas anak bukit muncul dua tunas lampai; dan keheningan menyelimuti seluruh permukaan bumi saat itu, tidak ada suara apa pun terdengar kecuali nyanyian Yavanna. Di bawah pengaruh lagunya dua anak pohon tersebut tumbuh cantik dan berbunga; maka demikianlah Dua Pohon Valinor terbangun. Dari semua yang dibuat Yavanna, kedua pohon itulah yang paling mahsyur, dan mengenai nasib kedua pohon itulah semua kisah-kisah Jaman Eldar terajut.

Satu pohon berdaun hijau gelap yang di bawahnya berwarna perak berkilau, dan dari setiap bunganya yang tak terhitung, setetes embun bercahaya perak selalu jatuh, dan tanah di bawahnya tertutup oleh bayangan dedaunannya yang bergoyang. Pohon satunya lagi berdaun hijau muda seperti tunas yang baru terbuka, ujung-ujungnya berwarna emas berkilau. Bunga-bunganya yang bergoyang di tiap ranting dalam kelompok-kelompok berwarna kuning menyala, masing-masing berbentuk tanduk menyala yang meneteskan hujan emas ke tanah di bawahnya; dan bunga-bunga kedua pohon tersebut memancarkan kehangatan dan cahaya yang terang. Telperion sebutan untuk satu pohon itu di Valinor, dan Silpion, dan Ninquelótë, dan banyak lagi nama lainnya; sementara satunya disebut Laurelin, dan Malinalda, dan Culúrien, dan banyak nama lainnya lagi.

Selama tujuh jam masing-masing pohon bersinar penuh dan meredup kembali; dan tiap pohon bersinar satu jam sebelum pohon satunya meredup. Maka di Valinor terdapat dua waktu ketika cahaya lembut di mana kedua pohon meredup dan cahaya emas dan perak mereka berbaur. Telperion adalah pohon yang lebih tua dan tumbuh dan di jam di mana ia pertama bercahaya, fajar keperakan, para Valar menyebutnya Jam Pembukaan, dan menandai awalnya perhitungan masa kekuasaan mereka di Valinor. Maka pada jam keenam di Hari Pertama, dan di hari-hari berikutnya hingga Kegelapan Valinor, Telperion berhenti berbunga, dan pada jam keduabelas Laurelin. Dan tiap hari para Valar terdiri dari dua belas jam, yang berakhir dengan meredupnya cahaya, di mana Laurelin meredup namun Telperion berbunga. Namun cahaya yang terpancar dari kedua pohon bertahan lama, dan butiran embun Telperion dan hujan yang menetes dari Laurenin disimpan oleh Varda dalam bejana bagaikan danau berkilau, laksana sumur air dan cahaya. Maka dimulailah Hari-hari Ketentraman di Valinor, dan dimulai juga Penandaan Waktu.

Kemudian tiba saatnya yang ditetapkan oleh Ilúvatar untuk kedatangan the Firstborn, Middle-earth dilingkupi keremangan di bawah cahaya bintang yang diciptakan Varda di masa yang sudah terlupakan saat membangun Eä. Dan dalam kegelapan Melkor bersemayam, dan masih sering keluar dalam berbagai bentuk dan kekuasaan dan kengerian, dan ia menguasai dingin dan api, dari puncak-puncak pegunungan hingga perapian yang terdapat di bawahnya, dan segala jenis kekejian, kekerasan atau kematian merupakan hasil perbuatannya.

Dari keindahan dan ketentraman Valinor, para Valar jarang pergi melewati pegunungan ke Middle-earth, namun memberikan tanah yang terbentang melampaui Pelóri perhatian dan cinta mereka. Dan di tengah-tengah Kerajaan yang Diberkati terdapat rumah Aulë, dan di sana ia bekerja untuk waktu yang lama. Dalam pembuatan segala sesuatunya Aulë mengambil bagian utama, dan di sana ia membentuk banyak hal-hal yang indah dan bekerja baik secara terbuka dan diam-diam. Dari Aulë datanglah pengetahuan dan ajaran tentang Bumi dan hal-hal yang terkandung di dalamnya: apakah itu pengetahuan bagi mereka yang tidak membuat, tapi hanya ingin mengerti, atau pengetahuan seorang pengrajin: pemintal, pemahat kayu, dan pandai besi, juga petani dan peternak, meskipun yang terakhir ini dan semua yang berhubungan dengan sesuatu yang tumbuh dan berbuah juga harus menemui istri Aulë, Yavanna Kementári. Aulë lah yang disebut Sahabat kaum Noldor, karena dari dirinya mereka belajar banyak di kemudian hari, dan mereka adalah kaum yang paling terampil di antara para Elf; dan dengan cara mereka sendiri, mereka menambahkan banyak hal dari ajaran Aulë, sesuai bakat yang diberikan Ilúvatar kepada mereka. Kaum Noldor senang akan bahasa dan penulisan, dan dalam hal membentuk rajutan, lukisan dan pemahatan. Kaum Noldor juga yang pertama kali berhasil membuat permata, dan permata yang terindah adalah Silmarili, dan mereka hilang.

Manwë Súlimo, Vala tertinggi dan terkudus, duduk di perbatasan Aman, tanpa pernah melupakan Outer Lands dalam pikirannya. Tahtanya berada di puncak Taniquetil, tertinggi di antara gunung-gunung di dunia, berdiri di pinggir laut. Spirit dalam bentuk elang dan rajawali terbang hilir mudik di antara aulanya; dan mata mereka dapat melihat hingga ke kedalaman lautan, dan menembus gua-gua tersembunyi di bawah bumi. Begitulah mereka membawa kabar ke Manwë tentang apa yang terjadi di Arda; namun beberapa hal tersembunyi bahkan dari mata-mata Manwë dan para pelayan Manwë, karena di mana Melkor bertahta dalam pikiran gelapnya, bayangan yang tak dapat ditembus menaungi.

Manwë tidak pernah memikirkan kemuliaannya sendiri, pun tidak cemburu atas kekuasaan, melainkan memerintah semua dalam kedamaian. Vanyar adalah kaum elf yang paling dia cintai, dan darinya mereka mendapatkan lagu dan puisi; karena puisi adalah kesukaan Manwë dan lirik lagu adalah musiknya. Pakaiannya berwarna biru, dan biru pula api di matanya, dan tongkat kekuasannya terbuat dari safir, yang dibuat oleh kaum Noldor, dan ia ditunjuk sebagai patih Ilúvatar, Raja dunia para Valar, Elves dan Manusia, dan pimpinan pertahanan melawan kejahatan Melkor. Bersama Manwë tinggal Varda sang kirana, yang dalam bahasa Sindarin dijuluki Elbereth, Ratu para Valar, pembuat bintang-bintang mati, dan bersama mereka tinggal para spirit dalam ketentaraman.

Ulmo tinggal sendiri, dan ia tidak tinggal di Valinor, juga tidak pernah datang ke sana kecuali dibutuhkan dalam pertemuan penting; sejak awal ia tinggal di Outer Ocean, dan masih tinggal di sana. Dari sana ia mengatur semua aliran air, dan pasang surutnya, aliran sungai dan penambahan sumber-sumber air, menyaring semua tetes embun dan hujan di seluruh daratan di bawah langit. Di tempat-tempat dalam ia menuangkan pikirannya atas musik yang hebat dan mengerikan; dan gema musik tersebut menjalar melalui pembuluh-pembuluh dunia dalam kesedihan dan kegembiraan, yang mana kegembiraan tersebut berupa air mancur yang memancar di bawah sinar matahari, sementara mata air berada di sumur kesedihan jauh di dalam pondasi bumi yang tak terukur kedalamannya. Kaum Teleri belajar banyak dari Ulmo, dan karena inilah musik mereka mengandung kesedihan dan daya pikat mempesona. Salmar datang dengannya ke Arda, dialah yang membuat sangkakala Ulmo dan tak seorang pun yang pernah mendengar dapat melupakannya. Ossë dan Uinen juga datang bersama Ulmo ke Arda, dan mereka diberi kekuasan untuk mengatur gelombang dan arus Inner Seas, dan banyak lagi spirit lain yang tinggal bersama Ulmo. Maka atas kekuasaan Ulmo lah, kehidupan terus mengalir melalui celah-celah rahasia, bahkan di bawah kegelapan Melkor, dan Bumi tidak mati; dan bagi semua yang hilang dalam kegelapan atau berkelana jauh dari cahaya para Valar, telinga Ulmo tetap terbuka; juga ia tidak pernah mengabaikan Middle-earth, dan kehancuran atau perubahan apapun yang terjadi ia tidak pernah berhenti memikirkannya, dan tidak akan pernah hingga akhir jaman.

Di masa kegelapan itu Yavanna juga tidak mau begitu saja mengabaikan Outer Lands; karena semua yang tumbuh sangatlah disayanginya, dan dia meratapi pekerjaan yang sudah dimulainya di Middle-earth tapi dirusak Melkor. Maka kerap ia meninggalkan rumah Aulë dan padang rumput Valinor untuk menyembuhkan luka yang ditimbulkan Melkor; dan sekembalinya dari sana ia kan mendesak para Valar untuk memerangi kekuasan jahat Melkor yang harus mereka lakukan sebelum kedatangan the Firstborn. Dan Oromë sang penjinak hewan juga akan berkuda setiap saat dalam kegelapan hutan; sebagai pemburu kuat dia datang dengan tombak dan busur, memburu sampai mati monster-monster dan makhluk mengerikan dari kerajaan Melkor, dan kuda putihnya Nahar bersinar bagai perak dalam kegelapan. Maka Bumi yang sedang tidur bergetar di bawah derap tapak emasnya, dan dalam keremangan Oromë akan membunyikan sangkakalanya, Valaróma, di atas dataran Arda; yang gemanya memantul di pegunungan, mengusir kegelapan kejahatan, bahwa Melkor pun gemetar di Utumno, membayangkan angkara yang akan datang. Tapi setelah Oromë pergi, para hamba Melkor akan berkumpul kembali; dan daratan akan kembali dipenuhi oleh kejahatan dan tipu daya.

Sampai di sini segala hal mengenai tatanan Bumi dan para penguasanya di awal jaman sudah dijelaskan semua, sebagaimana bumi yang dikenal oleh Anak-anak Ilúvatar. Karena Elf dan Manusia adalah Anak-anak Ilúvatar; dan karena para Valar tidak sepenuhnya mengerti tema di mana Anak-anak tersebut masuk ke dalam Musik, maka tak satupun Ainur yang berani menambahkan rancangannya. Karena itulah para Valar menganggap diri mereka saudara tua dan pemimpin atas Anak-anak Ilúvatar, bukannya penguasa mereka; dan bahkan jika hubungan para Ainur dengan Elf dan Manusia mengeras sehingga memaksa saat mereka tidak mau dibimbing, jarang sekali hal ini berakhir baik, sebaik apapun maksud para Ainur. Hubungan para Ainur memang lebih banyak dengan Elf, karena Ilúvatar menciptakan pembawaan mereka mirip dengan para Ainur, meskipun lebih kecil dari segi kekuatan dan fisik; sedangkan kepada Manusia, ia memberikan karunia yang aneh.

Dalam hikayat disebutkan bahwa setelah kepergian para Valar kesunyian melanda, dan selama satu jaman Ilúvatar merenung sendiri. Kemudian dia berkata: ‘Aku mencintai Bumi, yang akan menjadi tempat tinggal untuk Quendi dan Atani! Quendi akan menjadi makhluk yang paling indah di antara makhluk bumi lainnya, dan mereka akan mendapatkan dan menerima dan memberikan lebih banyak lagi keindahan dibanding Anak-anakku yang lain; dan mereka akan mendapatkan kebahagiaan yang lebih besar di bumi ini. Namun untuk Atani aku akan memberikan berkah baru.’ Maka untuk memenuhinya hati Manusia harus mencari melampaui bumi dan mereka tidak akan mendapatkan ketenangan selama waktu itu; tapi mereka akan mendapatkan kebajikan yang membentuk hidup mereka, di tengah-tengah kekuasan dan perubahan dunia, melampaui Musik para Ainur, yang mana bagaikan takdir untuk segalanya; dan atas segala tindakan mereka semuanya menjadi, dalam bentuk dan perbuatan, usai, dan dunia terpenuhi sampai bagian akhir dan terkecil.

Ilúvatar tahu bahwa Manusia, yang ditempatkan di tengah kekacauan kekuasan di bumi, akan sering menyimpang, dan tidak akan menggunakan berkahnya dalam harmoni; dan dia berkata: “Dalam waktunya mereka kan mendapatkan bahwa semua yang mereka lakukakan pada akhirnya akan hanya menunjang kebesaran karyaku.’ Namun para Elf merasa bahwa Manusia sering kali merupakan duka bagi Manwë, yang tahu paling banyak pikiran Ilúvatar; karena menurut para Elf, Manusia lebih mirip Melkor dibanding Ainur yang lain.

Dengan satu berkah kebebasan inilah anak-anak Manusia hanya hidup dalam kurun waktu yang singkat, dan tidak terikat dengan bumi, dan meninggalkannya langsung, ke mana para Elf tidak mengatahuinya. Sebaliknya para Elf akan terus tinggal hingga akhir jaman, dan kecintaan mereka atas Bumi dan seluruh dunia lebih singular dan tajam, dan dengan bertambahnya tahun dengan lebih berduka. Karena Elf tidak mati sampai pijakan bumi mati, kecuali mereka terbunuh atau terlalu berduka (kematian para Elf bisa disebabkan oleh dua hal ini); pun usia mereka tidak akan melemahkan kekuatan mereka, kecuali jika sudah lelah melewati ribuan abad; dan dalam kematian mereka berkumpul di halls of Mandos di Valinor, dan dari sana mereka bisa kembali ke bumi. Namun anak-anak Manusia mati, dan meninggalkan dunia, sehingga mereka disebut Tamu, atau Orang Asing. Kematian adalah takdir mereka, berkah Ilúvatar, yang mana saat Waktu mengikis bahkan para Dewa akan iri. Namun Melkor menyelimuti berkah tersebut, dan mengutuknya dalam kegelapan, dan membawa kejahatan keluar dari kebaikan, dan ketakutan dari harapan. Namun dahulu kala para Valar menyatakan kepada para Elf di Valinor bahwa Manusia akan bergabung dalam Musik Ainur Kedua; di mana Ilúvatar belum membeberkan apa kehendaknya bagi para Elf setelah akhir Jaman, dan Melkor pun tidak mengetahuinya.

VALAQUENTA


oleh Poppy D. Kartadikaria


TENTANG VALAR


Valar (Powers of Arda) disebut dewa oleh manusia. Lords of the Valar ada tujuh: Manwë, Ulmo, Aulë, Oromë, Mandos, Lórien dan Tulkas. Valier (Queen of the Valars) juga berjumlah tujuh: Varda, Yavanna, Nienna, Estë, Vairë, Vána dan Nessa. Melkor udah nggak dianggep sebagai Vala karena membelot.

Manwë dan Melkor sebenarnya bersaudara dari pikiran Eru. Melkor yang paling kuat di antara Valar, tapi Manwë adalah anak emas Eru. Manwë dijadikan Raja Arda dan menguasai segala isinya, terutama angin, awan dan udara. Manwë mencintai burung yang akan segera melaksanakan perintahnya jika diminta.

Istri Manwë adalah Varda, Lady of the Stars. Kecantikannya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, kekuatannya adalah dalam cahaya. Dulu Melkor pernah ditolak Varda, maka Melkor membencinya tapi juga paling takut pada Varda dibandingkan segala hal yang pernah diciptakan Eru. Tetep, yang paling ditakutin penjahat ternyata ditolak cewek. Manwë dan Varda duduk di singgasana di puncak gunung tertinggi di Bumi: Taniquetil. Kaum elf menyebut Varda sebagai Elbereth, Vala yang paling mereka elu-elukan.

Ulmo adalah penguasa air. Dia bujangan, nggak pernah menetap di satu tempat dan jarang dateng kalau diundang rapat sama Valar lain kecuali kalau ada masalah yang genting. Ulmo jarang berkeliaran di darat dalam sosok elf atau manusia, dan jika elf atau manusia kebetulan ketemu sang Raja Lautan, mereka ngeri karena tongkrongannya sangar. Suara Ulmo bisa menggelegar lebih nyaring daripada trompet Manwë.

Aulë menguasai semua bahan yang membentuk Arda, dia adalah master seni rupa, dia menciptakan batu mulia, emas, pegunungan dan dasar lautan. Melkor sirik sama Aulë karena merasa punya kemiripan dalam kekuatan dan ketertarikan dalam menciptakan hal-hal yang nggak terpikirkan oleh Valar lain. Bedanya, Aulë setia pada Eru dan nggak berani ngelunjak. Karena lebih sering sirik dan menggerutu, pada akhirnya Melkor hanya bisa jadi plagiator, meniru pekerjaan Valar lain tapi dengan hasil yang lebih jelek. Aulë sampai capek membenahi pekerjaannya yang sering diacak-acak Melkor yang ngambek.

Istri Aulë adalah Yavanna, the Giver of Fruits. Dia mencintai semua hal yang tumbuh di Bumi. Sosoknya adalah wanita jangkung berjubah hijau, meski kadang-kadang berubah jadi bentuk lain. Dia disebut sebagai Kementári, Queen of the Earth, oleh kaum elf.

The Fëanturi, para penguasa roh, adalah kakak beradik yang dikenal sebagai Mandos dan Lórien, meski sebetulnya itu adalah nama tempat kekuasaan mereka. Nama asli mereka adalah Námo dan Irmo. Námo yang lebih tua tinggal di Mandos, lokasi paling barat Valinor. Dia penguasa Dunia Kematian, memanggil semua roh dari makhluk yang terbunuh. Vairë sang Penenun adalah istrinya, yang merajut Waktu dalam jaring yang menutupi seluruh aula di Mandos.

Irmo, adik Námo, adalah penguasa visi dan mimpi. Dia tinggal di Lórien, taman terindah di dunia, yang penuh spirit. Estë sang penyembuh adalah istrinya. Semua makhluk yang tinggal di Valinor minum dan menyegarkan diri di air mancur Irmo dan Estë, bahkan Valar lain sering datang ke Lórien sebagai tempat peristirahatan.

Nienna adalah adik perempuan The Fëanturi, tidak bersuami. Dia penguasa kesedihan dan berkabung untuk setiap luka yang dialami Arda akibat ulah Melkor. Dia tinggal di daerah paling Barat, dekat batas dunia. Dia jarang datang ke kota Valimar di mana orang lain bersuka ria, lebih milih nongkrong di Mandos untuk memberikan harapan pada roh-roh di sana.

Vala yang paling gagah adalah Tulkas, yang datang paling akhir ke Arda dalam pertempuran pertama dengan Melkor. Mirip olahragawan piawai, Tulkas gemar gulat dan tinju, nggak pernah naik kuda karena bisa lari lebih cepat daripada apa pun, dan nggak kenal capek. Senjata andalannya adalah kepalan tinjunya sendiri. Nggak kenal takut, Tulkas adalah pendekar brutal yang ngakak-ngakak bergembira sambil ngasih bogem mentah ke musuh-musuhnya. Istrinya adalah Nessa, saudara perempuan Oromë, yang juga pecicilan loncat sana loncat sini. Nessa gemar menari di taman-taman hijau Valimar dan kijang-kijang akan mengikutinya ke mana pun dia pergi.

Oromë tidak sekuat Tulkas, tapi kalau ngamuk lebih nakutin. Dia pemburu monster, penggemar kuda dan anjing. Di kalangan elf dia dikenal sebagai Penguasa Hutan karena gemar berkeliaran di pepohonan. Istrinya adalah Vaná, adik Yavanna. Bunga bermekaran dan burung berkicau kapan saja Vaná melintas. Pasangan suami istri yang sangat bertolak belakang.


TENTANG MAIAR

Pembantu Valar disebut Maiar, spirit yang kekuatannya tidak sebesar Valar. Jumlah mereka tidak diketahui persisnya, hanya beberapa yang namanya ada dalam sejarah. Pemimpin Maiar adalah Ilmarë (dayang-dayang Varda) dan Eönwë, pembantunya Manwë. Tapi yang paling dikenal kaum elf adalah Ossë dan Uninen.

Ossëa dalah penguasa lautan dan Uinen adalah istrinya, tapi mereka lebih suka berkeliaran di pantai. Para pelaut minta wangsit sama Uinen karena Uinen mampu meredakan ombak dan menjinakkan keliaran suaminya. Kaum Númenórean dilindungi Uinen dan menganggapnya sederajat dengan Vala.

Melkor nggak suka laut karena dia nggak bisa menguasainya. Dulu Ossë pernah dihasut Melkor untuk gabung bersamanya karena Ossë juga bersifat gampang ngamuk, tapi Uinen mencegah. Meski nggak jadi pindah keyakinan, Ossë tetap bersifat liar, maka laut kadang-kadang menggelora tanpa persetujuan Ulmo (sang majikan) dan para pelaut memuja Ossë meski nggak percaya padanya.

Melian adalah bawahan dua Valar sekaligus: Vána dan Estë. Dia tinggal lama di Lórien untuk mengurus taman-taman di sana sebelum hijrah ke Middle-earth. Maia yang paling bijaksana adalah Olórin, juga tinggal di Lórien tapi sering mengunjungi sang Vala Nienna.

Kisah tentang Melian diceritakan dalam Quenta Silmarillion, tapi Olórin tidak termasuk di dalamnya, karena meski dia mencintai kaum elf, dia berada di sekitar mereka tanpa kelihatan atau menyamar jadi elf. Pada zaman-zaman berikutnya dia menjadi teman semua Anak-Anak Ilúvatar.


TENTANG MUSUH-MUSUH


Kaum elf yang sering di-bully oleh Melkor nggak mau menyebutkan namanya, mereka malah memberinya julukan baru: Morgoth, Musuh Dunia. Meski dia Vala yang paling kuat dan memiliki sebagian dari semua kekuatan Valar lain, dia hanya menggunakannya untuk kejahatan. Banyak Maiar ambisius tertarik padanya dan menjadi pengikutnya. Jenis Maia yang paling menakutkan di antara mereka adalah Valaraukar, dikenal sebagai Balrog di Middle-earth.

Di permulaan zaman sudah pernah terjadi pembajakan pembantu, karena Sauron sang Maia (yang disebut Gorthaur si Kejam oleh kaum elf) tadinya adalah pembantu Aulë yang diembat Melkor. Sauron memiliki keahlian pertukangan dan menempa seperti Aulë. Sauron membantu Melkor dalam rencana-rencana liciknya dan menjadi bayang-bayangnya.

AINULINDALË: Nyanyian Ainur


oleh Poppy D. Kartadikaria


Tersebutlah Eru, sang Esa, dipuja dengan nama Ilúvatar di Arda; di awal masa dia menciptakan para Ainur, Makhluk-Makhluk Suci, dari buah pikirannya, dan mereka tinggal bersamanya sebelum segala hal lain tercipta. Dan dia bicara kepada mereka, memberikan tema-tema lagu kepada mereka; dan mereka bernyanyi di hadapannya, dan Eru pun bahagia. Namun untuk waktu yang lama mereka bernyanyi sendiri-sendiri, atau bersama-sama dalam kelompok kecil saja, sementara yang lain mendengarkan; karena masing-masing hanya mahfum sebagian saja pikiran Ilúvatar dari mana mereka berasal, dan sangat lamban untuk memahami saudara-saudara yang lain. Namun semakin mereka mendengarkan, semakin dalam mereka mengerti, dan mereka makin menyatu dalam harmoni.

Begitulah awal Ainulindalë. Eru manggil semua Valar dan menyerahkan harmoni Musik Agung ke hadapan mereka, memerintahkan setiap Vala memberikan kekuatannya sendiri dalam harmoni musik itu, sementara Eru duduk anteng dengerin. Tapi musik dirusak Melkor yang bertindak mau-maunya sendiri, melenceng dari harmoni saudara-saudaranya. Melkor adalah Vala yang paling kuat, maka dia merasa paling okeh dibanding yang lain. Dia pengin menciptakan Makhluk sendiri, pengin mengisi Kehampaan dengan ciptaannya sendiri, dan pengin merebut Api Abadi dari mana Eru menciptakan Valar. Musik pun jadi sumbang gara-gara Melkor.

Denger musik yang sumbang, Eru berdiri, masih senyum-senyum bijak, lalu memulai musik baru yang lebih kuat. Melkor malah ngelunjak dan semakin kenceng bikin musik sumbang. Eru bangkit kedua kali, sekarang tampangnya bete. Tema musik ketiga diciptakan Eru, lebih kuat daripada sebelumnya. Melkor makin kurang ajar dan sekarang menimbulkan suara-suara berisik tanpa nada sampai menimbulkan gempa. Eru bangkit ketiga kali, sekarang bener-bener ngamuk. Satu nada melengking tercipta, kemudian musik berhenti.

Eru bilang Melkor memang yang paling kuat di antara semua Valar, tapi bukan berarti bisa nantangin penciptanya. Melkor sempet malu kena omel di depan Valar lain, tapi dalam hati dia manyun dan pundung di pojokan, dendam kesumat.

Eru mengajak para Valar menuju Kehampaan dan nunjukin visi (kayak hologram kali ye?) tentang sebuah dunia yang tercipta akibat harmoni musik mereka tadi. Masing-masing Vala punya andil dalam penciptaannya, bahkan Melkor yang nyumbangin bagian-bagian lebih gersang. Mereka melihat visi datangnya Anak-Anak Ilúvatar: Eldar (elf) dan Edain (manusia). Para Valar terpesona dan pengin ambil bagian dalam penyusunan Arda (bumi), dan Melkor lantas pengin menguasai semuanya, mau semua tunduk di hadapannya, sirik karena elf dan manusia diberi tempat tinggal sebagus itu.

Masing-masing Vala memiliki spesialisasi sendiri: Ulmo penguasa lautan, Manwë penguasa udara dan angin, Aulë penguasa bahan-bahan di bumi, dsb. Kemudian Eru berkata, “Eä! Let these things Be!” dan terciptalah bumi, dimasukkanlah Api Abadi ke inti bumi. Beberapa Vala turun ke Arda, diperintah Eru untuk beberes di sana supaya Arda bisa jadi tempat tinggal elf dan manusia. Semua Vala bekerja sesuai dengan cetak biru yang dikasih Eru, kecuali Melkor. Dia membangun Arda seenak udelnya sendiri dan dengan pongah bilang bahwa Arda milik dia seorang. Hasilnya, dia dimusuhin Valar yang lain. Akhirnya Melkor mojok sendirian, ngumpet di lokasi terpencil dan berbuat semaunya di sana.

Setiap Vala mengenakan sosok anggun seperti elf, tapi Melkor (karena kelakuannya jelek banget) pake sosok yang menakutkan. Setiap kali Valar yang lain mempercantik Arda, Melkor dateng ngacak-ngacak. Diberesin, diacak-acak lagi. Maka terjadilah perang pertama antara Valar yang lain dengan Melkor, di permulaan zaman, sebelum ada makhluk hidup yang turun ke Arda. Tapi akhirnya Arda pun selesai disusun, meski di beberapa tempat dirusak Melkor. Dan kaum Firstborn (elf) siap dimunculkan.

Sunday, January 20, 2013

CONCERNING TOM BOMBADIL

oleh Novia Stephani


Sambil nunggu sampai Poppy sempat nulis ttg Tom Bombadil, ini sedikit ttg Tom dari The Letters of JRR Tolkien (Humphrey Carpenter, editor):

Tom Bombadil pertama kali dimuat di Oxford Magazine tahun 1933 (sebelum The Hobbit terbit) dalam bentuk puisi. Ketika diminta Allen & Unwin (penerbitnya) menulis sekuel untuk The Hobbit, Tolkien, yg sebetulnya lebih ingin Silmarillion diterbitkan, putar otak mencari cara menghubungkan The Hobbit dng mitologi besar dalam Silmarillion. Dia sempat mikir apa sekuel The Hobbit tokoh utamanya Tom Bombadil aja, yg dia deskripsikan sebagai "roh-nya Oxford dan Berkshire". Untungnya nggak kejadiaaaaannnn... Langsung horor ngebayangin LOTR penuh hey merry dol ding along dillo. Fiuh.

Dalam menjawab pertanyaan fansnya ttg Bombadil, Tolkien menjelaskan lebih lanjut bahwa:
  • Bombadil sengaja memang dibiarkan sebuah enigma ("And even in a mythical Age there must be some enigmas, as there alwats are. Tom Bombadil is one (intentionally)."--Letter #144 to Naomi Mitchison) 
  • Tom Bombadil bukan tokoh yg penting dlm jalan cerita LOTR, tapi mewakili sesuatu yg dirasa Tolkien penting, meski alasannya belum ditelaah. ("Tom Bombadil is not an important person--to the narrative...he is just an invention...[that] represents something that I feel important, though I would not be prepared to analyze the feeling precisely.") Apa mungkin karena ini Fran, Philippa dan PJ memutuskan menghilangkan Bombadil dr film? Hm. 
  • Tom Bombadil nggak perlu terlalu dibahas, dan perdebatan ttg dia nggak membantu juga. Dia dimasukkan ke dlm LOTR karena sudah jadi, meski terpisah dr LOTR, dan Tolkien mau ada petualangan melibatkan Bombadil. Bombadil dimasukkan ke dalam ceriata apa adanya karena ia mewakili hal2 yg mungkin terabaikan. Bagi Tolkien, Bombadil adalah perwujudan keingintahuan murni tentang alam, rasa penasaran tentang sejarah dan sifat sesuatu, semata2 karena sesuatu itu ada, meski tidak berkaitan dng si pemikir itu sendiri. Semangat seperti itu hadir sejalan dng logika, dan tidak dibebani keingin melakukan sesuatu dng pengetahuan itu. Tolkien mengibaratkannya seperti zoologi, yg murni mempelajari hewan semata2 karena penasaran, dan ilmu peternakan, yg mempelajari hewan untuk memperbesar hasil ternak. Atau botani, yg mempelajari tumbuhan semata karena suka, dan ilmu pertanian, untuk mendongkrak panen. Nah, Bombadil diibaratkan sebagai ilmuwan seperti itu, yg memahami segala sesuatu ttg lingkungan kecilnya, tanpa menghakimi (dia nggak mindahin atau suruh Old Man Willow tobat), dan tanpa agenda (bahkan para elf pun ingin mengubah alam sekitar mereka). 
Di samping itu, berkaitan dng kebalnya Bombadil terhadap pengaruh One Ring, Tolkien bilang bahwa untuk mengerti atau menceritakan ttg suatu bagian dr semesta, maka kita hanya fokus pada bagian itu saja, padahal di luar itu masih banyak hal lain di jagad raya ini. Begitu juga dng One Ring. Meski cincin itu benar2 punya kekuatan untuk memengaruhi bahkan wizard seperti Gandalf, tapi itu hanya sebagian kecil, bukan gambaran keseluruhan dari semesta yg ada. (Letter #153 to Peter Hastings)

Apa ini isyarat bahwa Bombadil adalah alien??? *digetok Gandalf karena kebanyakan ngayal*