Tuesday, April 18, 2006

Elessar-gate part 1



oleh Poppy a.k.a Arwen

Ini dia yg sebenarnya terjadi pada hubungan Aragorn dan Arwen. Yang dicatat dalam buku oleh Frodo adalah versi sensornya.

==========================================================

Estel muda sedang berjalan-jalan di hutan pegunungan sekitar Imladris, menyegarkan pikiran sejenak setelah mengerjakan kuis yang diberikan oleh Elladan dan Elrohir (Siapa elf yang menciptakan ketiga Silmaril? Siapa elf yang memimpin kaum Noldor kembali ke Middle Earth? Tanggal dan zaman keberapa Elladan dan Elrohir disunat? Celana dalam favorit warna apa yang selalu dipakai Elrond? Siapa yang lebih ganteng, Elladan atau Elrohir? Dan pertanyaan terakhir menyebabkan sedikit kericuhan saat Estel menjawab Glorfindel) dan juga tes keahlian berkuda dan bertarung dengan pedang (jarak jauh, jarak dekat, jauh dekat sama benjutnya). Itu semua harus dilakukannya jika ingin lulus ujian sebagai Ranger, dan Estel amat menyesali keputusan Elrond yang menjadikan kedua putranya sebagai penguji.

Estel sedang merenung, kalau saja ia bukan keturunan Numenor di usianya sekarang ia pasti sudah tebar pesona ke kampung-kampung manusia sekitar, mencari salah satu gadis yang patut dijadikan istri (bisa masak, bisa mengurus rumah, bisa melahirkan banyak anak, bisa mengubah fungsi ulekan menjadi peluru ketapel, dll). Tapi ibunya selalu berkata ia harus membuktikan diri dulu, mendapatkan
kepercayaan orang-orang se Minddle Earth, sebelum akhirnya boleh menjatuhkan pilihan pada gadis yang juga keturunan Numenor.

Masalahnya, gadis-gadis keturunan Numenor sudah sangat sedikit. Gadis, ya. Muda, tidak. Ia curiga Elrond punya peran besar dalam menyetir pikiran ibunya.

Tiba-tiba ia mendengar suara merdu, suara seorang gadis. Bagai tersihir Estel mencari-cari sumber suara itu, menyangka ia akhirnya bertemu dengan arwah Luthien. Tapi agak gentar juga kalau ternyata arwah Luthien disertai arwah Beren yang (kata Elladan dan Elrohir) lebih seram dan beringas daripada Balrog karena reputasinya yang berani menyambar Silmaril dari jidat Melkor. Ternyata yang sedang bernyanyi sendirian di hutan adalah seorang elf maiden, rambutnya hitam berombak, kulitnya putih bercahaya, dan amat cantik sehingga Estel tak salah mengira itu banshee.


Estel (dalam hati): "Buset! Cakep bener tu cewek! Lebih cantik daripada semua elf maiden di Imladris!"

Sang elf maiden rupanya juga telah melihatnya. Ia tersipu-sipu, bersembunyi di balik sebuah pohon besar, dan samar-samar terdengar backsound lagu India.

Arwen (dalam hati): "Ih, ada cowok kyut!" (waktu itu Estel masih klimis, belum berpenampilan seperti gembel)

Estel (dalam hati): "Wah, dia malu-malu. Tandanya mau."

Arwen (dalam hati, dari balik pohon): "Umurnya berapa ya? 50? 80? 100? Aduh, jangan-jangan baru 150, kemudaan buat gue."

Estel (dalam hati, sambil memanjangkan leher melihat ke balik pohon): "Umur elf maiden itu berapa ya? 500? 700? Aduh, jangan-jangan udah 1000, ketuaan buat gue."

Arwen (dalam hati, sambil ngintip dari balik pohon): "Duh, gue baru juga 3000 tahun, nggak tua lah. Kan 3000 itu artinya sedang mekar- mekarnya."

Estel (masih dalam hati): "Wah, 3000 tahun aja masih kinclong begini? Gimana waktu masih 500?"

Arwen (masih dalam hati juga, mengintip lagi): "Umur 500 sih gue masih main kuda-kudaan di punggung Adar. Belum mikirin cowok."

Estel (dalam hati): "Kita masih ngomong dalam hati kan?"

Arwen (dalam hati juga): "Iya…"

Keduanya terkesiap, melotot, saling berhadapan (Arwen sudah keluar dari tempat persembunyiannya, sebagian karena terkejut sebagian karena ada sarang semut rang-rang di akar pohon).

Estel (masih juga dalam hati): "Kita bisa baca pikiran?"

Arwen (belum buka mulut juga): "Kita bisa baca pikiran?"

Estel (dalam hati, nyengir kuda): "Berarti kita jodoh."

Arwen (dalam hati, mengerutkan kening): "Berarti kita dukun."

===bersambung di Elessar-gate 2===

No comments:

Post a Comment